Beberapa cabang Citibank juga telah mengadopsi konsep digital branch. Cabang “smartbanking” ini dilengkapi dengan layar sentuh yang interaktif, fasilitas konferensi video, dan akses layanan perbankan melalui perangkat seperti iPhone dan iPad. Cabang “smart-banking” pertama kali diluncurkan di Jepang pada tahun 2009 dan terus berkembang hingga di seluruh dunia, termasuk lebih dari 100 cabang yang di Asia. Citi juga melakukan investasi teknologi terbaru untuk ATM dan tahun lalu meluncurkan generasi terbaru dari mesin ATM di Asia Pasific yang dinamai Citibank Express. ATM ini dapat menawarkan seluruh layanan yang bisa diperoleh di kantor cabang. “Kecepatan, kesederhanaan dan kemudahan menjadi alasan penggunaan teknologi di seluruh dunia. Sebagai sebuah bank, kami memiliki prioritas untuk terus berinovasi dan menggunakan teknologi dalam melayani pelanggan kami. Teknologi dan digitalisasi telah menjadi sebuah tren dunia saat ini,” ujar Larsen.
Berdasarkan data yang diperoleh, hampir 5 miliar orang merupakan pengguna ponsel. Menurut Internet World Stats, di Asia terdapat sekitar 1 miliar pengguna ponsel dengan akses internet. Berdasarkan data tersebut, jumlah pemakai ponsel dua setengah kali lebih besar dibandingkan jumlah rekening bank, khususnya di pasar yang sedang berkembang. Hal ini memberikan implikasi bagi penyedia layanan perbankan tentang bagaimana konsumen ingin mengakses layanan finansial mereka.