JAKARTA-Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dapat menjadi kebangkitan kejayaan perekonomian Indonesia jika Indonesia mampu meningkatkan daya saingnya dan memanfaatkan peluang yang terbuka lebar di pasar ASEAN. Kejayaan yang dimaksud yaitu sebagai bangsa besar yang berpengaruh dan dihormati dunia karena mampu memanfaatkan semangat globalisasi. Demikian diungkapkan Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan saat memberikan sambutannya pada seminar “Strategi Memenangkan Persaingan Pasar Dalam Negeri dan Menembus Pasar ASEAN dalam Menyongsong Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015”, di Jakarta, Jumat (20/9).
Karena itu, dia berharap agar semua dapat berperan aktif secara bersama-sama meningkatkan daya saing Indonesia untuk menjadi pemenang di dalam MEA dan mengembangkan ASEAN sebagai hub dalam rantai suplai global.
Seminar yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kemendag ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan pemahaman publik, khususnya para pengusaha Indonesia mengenai MEA, serta proyeksi ekonomi kawasan dan kebijakan nasional dalam menghadapi MEA 2015. Selain itu, juga untuk memetakan peluang dan tantangan yang dihadapi dunia usaha Indonesia dalam memasuki MEA 2015; mendorong dialog interaktif antara pemerintah, pengusaha, dan para stakeholder lain tentang kesiapan Indonesia menghadapi MEA 2015; serta menstimulasi peran aktif pengusaha Indonesia untuk memanfaatkan peluang bisnis di pasar ASEAN.
Sementara itu, Ketua umum DPP Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Suryani S. Motik mengatakan pemberlakuan MEA di tahun 2015 meletakkan perekonomian Indonesia di persimpangan jalan. Di satu sisi, pemberlakuan MEA 2015 memunculkan kekhawatiran di kalangan pengusaha Indonesia, terutama pengusaha yang skala usahanya Mikro Kecil Menengah (UMKM) bahwa produk asing akan secara gencar masuk ke dalam pasar dalam negeri dan berpotensi merebut pasar produk anak bangsa. Dengan kondisi demikian, pemberlakuan MEA 2015 akan menjadikan Indonesia hanya sebagai pasar berbagai produk impor.
Namun, lanjut Suryani, di sisi lain MEA membuka peluang yang lebih besar dan lebih luas bagi produk Indonesia untuk menguasai pasar ASEAN. “Jika pengusaha Indonesia mampu memproduksi barang berkualitas dan berdaya saing tinggi, maka MEA menawarkan kesempatan berharga untuk menjadikan ekonomi Indonesia berjaya,” pungkasnya.