Percepat Konversi Gas Solusi Ketergantungan Minyak

Wednesday 24 Sep 2014, 3 : 11 pm
energitoday.com

JAKARTA- Kebijakan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) tak bisa ditunda-tunda lagi. Apalagi Indonesia lebih banyak memiliki gas ketimbang minyak mentah. Karena itu, ke depan Pertamina akan melakukan proteksi BBM ke BBG. “Kita harapkan program konversi ini bisa dipercepat,” kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya Yuktyanta, Jakarta, Rabu (24/9/2014).

Menurut Hanung, untuk mempercepat program tersebut, maka Pertamina mempersiapkan langkah-langkah yang telah dikaji. “Nantinya pendistribusiannya kita enggak hanya bisa mengandalkan pipa, tapi nanti kita akan pakai sistem angkut melalui truk-truk,” terangnya

Hanung menambahkan konversi memang perlu dilakukan sebagai salah satu jalan keluar yang terbaik dalam menanggulangi masalah ketersediaan BBM. Pasalnya, konsumsi BBM semakin meningkat setiap tahunnya. “Ini kan sedang menjadi trending topik mengenai menanggulangi konsumsi BBM, karena subsidi BBM ke depan harus melakukan konversi BBM transportasi ke gas, karena enggak ada pilihan lain kalau mau keluar dari masalah,” imbuhnya.

Ditempat terpisah, Sekertaris SKK Migas, Gde Pradyana mengatakan penerapan pola konsumsi BBM sudah terbalik, mobil pribadi mendapat perlindungan ketimbang angkutan umum. Sehingga konsumsi BBM subsidi nasional ini lebih banyak untuk sektor transportasi jika dibandingkan dengan sektor lainnya. “Konsumen 92 persen untuk transportasi, sekitar delapan persen untuk lain-lain,” ungkapnya

Lebih Gde menambahkan  dari kuota BBM subsidi yang disediakan oleh pemerintah setiap tahunnya lebih didominasi oleh jenis premium. Namun, ketepatan sasaran pemerintah dalam mengkonsumsi BBM subsidi masih belum berhasil. Sebab, sambung Gde, dari 92 persen BBM subsidi yang digunakan sektor transportasi, untuk angkutan umum hanya sebesar tiga persen, untuk sepeda motor sebesar 40 persen, dan 53 persen untuk kendaraan pribadi.

Hal ini, kata Gde, masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk membenahi tata kelola energi nasional, agar konsumsi BBM subsidi di Indonesia tepat sasaran. “Yang menjadi target utama dan dilindungi adalah angkot, sehingga tidak menggerogoti secara berlebihan,” pungkasnya. (ek)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Wiranto Akui OSO Ketum “Sah” Hanura

JAKARTA-Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Jenderal TNI (Purn) Wiranto mengakui

Jadikan Medsos Alat Sosialisasi Empat Pilar

JAKARTA-Masyarakat mengusulkan agar sosialiasi 4 pilar MPR RI (Pancasila, UUD