JAKARTA-Hasil Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) bulan Februari 2014 menunjukkan melambatnya penjualan eceran.
Hal ini tercermin dari pertumbuhan tahunan Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2014 yang melambat menjadi 21,2% (yoy) dari 24,8% (yoy) pada Januari 2014.
Keterangan tertulis Departemen Statistik BI menyebutkan perlambatan pertumbuhan IPR terutama didorong oleh melemahnya permintaan pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi serta kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya.
Dari 10 kota yang disurvei, perlambatan terjadi di hampir seluruh kota, kecuali Kota Banjarmasin.
Namun demikian, survei juga menunjukkan penjualan eceran diperkirakan kembali menguat pada Maret 2014, tercermin pada IPR yang diperkirakan tumbuh 24,2% (yoy).
Survei yang sama mengindikasikan bahwa ekspektasi terhadap tekanan harga pada 3 bulan dan 6 bulan mendatang akan menurun.
Indikasi ini tercermin pada Indeks Ekspektasi Harga 3 bulan mendatang yang tercatat sebesar 147,0, lebih rendah dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya yang sebesar 168,9.
Hal serupa terjadi pada Indeks Ekspektasi Harga 6 bulan mendatang yang menurun menjadi 143,1 dari 158,9 pada bulan sebelumnya