Petrus: Penguasa Politik, Uang dan Media Berpotensi Menghancurkan NKRI

Monday 6 Mar 2017, 1 : 54 am
by
Koordinator TPDI, Petrus Salestinus

JAKARTA-Kapolri Jenderal Tito Karnavian melansir tiga kekuatan yang mengancam bahkan menghancurkan NKRI dan kebangsaan Indonesia. Ketiga kekuatan itu yakni penguasa politik, penguasa uang dan penguasa media. Karena itu, perlu mendapat perhatian semua anak bangsa.

Konstatasi Kapolri ini mengingatkan publik akan bahaya adanya kekuatan riil di tengah masyarakat bahwa bangsa ini bisa dihancurkan oleh siapa yang bisa menguasai tiga kekuatan ini.

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indoesia (TPDI), Petrus Salestinus mengaku, pernyataan ini sangat menarik untuk dicermati karena fakta-fakta empiris memperlihatkan eksistensi tiga kekuatan ini dalam menentukan hitam putihnya demokrasi dan memiliki daya rusak yang tinggi yang dapat mengancam keberlangsungan kebangsaan dalam bingkai NKRI.

“Apa yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini terkait dengan gerakan massal yang dimanipulasi sebagai kekuatan riil yang mencoba memaksakan kehendak untuk melakukan perubahan secara radikal dan destruktif, sedang bermetamorfosa dan dikuasai oleh tiga kekuatan yang disebut sebagai berpotensi mengancam NKRI karena dapat menghancurkan kebangsaan kita,” ujar Petrus di Jakarta, Minggu (5/3).

Menurutnya, penguasaan terhadap penguasa politik, penguasa uang dan penguasa media dengan memanipulasi kekuatan lapisan masyarakat paling bawah sebagai lapisan terbanyak, merupakan sebuah realitas sosial dan politik paling aktual dan kontekstual yang dihadapi oleh bangsa ini.

Polri sebagai institusi yang paling depan berhadapan dengan penguasaan atas tiga kekuatan yang sedang memanipulasi masyarakat bawah yang secara sungguh-sungguh ingin melakukan perubahan secara radikal, memerlukan dukungan semua elemen kebangsaan untuk menghadapi dan menyelematkan NKRI dari ancaman perpecahan. 

“Apa yang dikonstatir oleh Kapolri tentang tiga kekuatan yang memiliki kemampuan memanipulasi lapisan masyarakat paling bawah yang jumlahnya terbanyak untuk menghancurkan NKRI, merupakan hal yang sangat kontekstual karena diangkat dari peristiwa yang sangat faktual dan dari post factum-post factum yang muncul di tengah masyarakat akhir-akhir ini,” terangnya.

Karena itu kekuatan yang merupakan padanan yang paling tepat untuk menghadapi dan menyelesaikannya adalah harus diikuti dengan penerapan sistim penegakan hukum yang dilakukan secara hitam putih, tidak boleh abu-abu apalagi kompromi atas nama stabilitas, atas nama agama.

Sebab adanya penguasaan terhadap penguasa media, penguasa politik dan penguasa uang yang sudah mengkristal dalam satu kekuatan tetapi memiliki loyalitas ganda.

“Sikap tegas Polri ditunggu jutaan rakyat, tangkap dan segera tahan kelompok yang menguasai penguasa politik, penguasa uang dan penguasa media yang sedang memanipulasi kekuatan lapisan masyarakat bawah, mengkapitalisasi kemiskinan dan kebodohan rakyat dan mengeksploitasi agama untuk tujuan yang sesat,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

suspensi, BEI, Saham HITS, KJEN

Sediakan Data Real-time, BEI Luncurkan Aplikasi IDX Mobile

JAKARTA– PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (13/7),meluncur aplikasi

Setuju Proposal Kenegaraan DPD RI, Akademisi Dorong Pilpres Diselenggarakan di MPR

BANDUNG-Proposal kenegaraan DPD RI yang ditawarkan Ketua DPD RI, AA