PGN Terus Kembangkan Pemanfaatan Gas Bumi di Jateng

Thursday 11 Jun 2015, 7 : 17 pm
by

SEMARANG-Sebagai upaya untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di berbagai daerah, PT Perusahaan Gas Negara  (Persero) Tbk (PGN) melakukan sejumlah inisiatif dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur baru di wilayah eksisting maupun daerah baru. Di Semarang Jawa Tengah misalnya, PGN sedang melaksanakan pengembangan infrastruktur di Cluster Tambak Aji. Selain itu juga mengembangkan di wilayah cluster baru, Wijaya Kusuma Semarang.

Wilayah Tambak Aji Semarang sudah mendapat manfaat energi baik gas bumi PGN sejak 2014 lalu setelah selesai dan beroperasinya Pressure Reducing Station (PRS) clusterisasi Tambak Aji. PGN melayani konsumen rumah tangga maupun industri di kawasan tersebut. Pelanggan industri PGN memanfaatkan gas bumi sebagai burner, gas engine, dan cold storage. Sektor industri yang memanfaatkan gas bumi cukup beragam dari industri makanan, pakan, logam, tekstil dan jamu.

Pada tahun 2015, terdapat sebanyak tujuh pelanggan yang sudah siap menikmati Compressed Natural Gas (CNG) dari PGN dengan kapasitas mencapai 114 ribu meter kubik per bulan atau setara dengan konsumsi 120 ribu liter solar non subsidi per bulan. Dengan menggunakan gas bumi tersebut pelanggan dapat menghemat biaya energi hingga Rp 1,7 miliar per tahun.

Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup menjelaskan penggunaan gas bumi terbukti lebih ramah lingkungan, aman dan efisien. Melalui pembangunan cluster-cluster baru seperti yang dilakukan di Semarang, PGN berharap akan lebih banyak industri dan rumah tangga yang dapat menikmati manfaat gas bumi. “Pengembangan infrastruktur gas bumi di Semarang menjadi bagian dari inisiatif PGN dalam mendorong percepatan pemanfaatan gas bumi. Melalui peningkatan pemanfaatan gas bumi, Indonesia akan dapat memperkuat ketahanan energinya dan mengurangi ketergantungan terhadap BBM yang masih banyak diimpor,” jelas Heri Yusup, Kamis (11/6).

Untuk meningkatkan pengguna gas bumi di Semarang, saat ini PGN sedang menyiapkan pengembangan kawasan cluster CNG baru di wilayah Wijaya Kusuma. PGN juga telah menandatangani MOU dengan 4 industri di kawasan industri Wijaya Kusuma yang akan mendapat pasokan CNG sebanyak 60 ribu meter kubik per bulan. Pengembangan jaringan di cluster Wijaya Kusuma sama dengan model clusterisasi CNG di Tambak Aji. Dimana gas bumi akan di angkut melalui moda transportasi truk dalam bentuk gas bumi terkompresi (CNG) untuk kemudian dapat disalurkan kepada pelanggan di cluster tersebut.

Selain industri, PGN Area Semarang menargetkan penambahan pelanggan baru di sektor rumah tangga. Penambahan pelanggan baru rumah tangga di Semarang menjadi bagian dari program PGN Sayang Ibu yaitu menambah pelanggan rumah tangga sebanyak 1 juta rumah tangga.

Dilihat dari histori Semarang dan Jawa Tengah, setelah era gas buatan sejak tahun 1857 sampai dengan 1994, pemanfaatan gas bumi di Jateng mengalami stagnasi. Pada masa itu, PGN mengoperasikan jaringan pipa distribusi gas warisan Belanda sepanjang 80 km dan melayani lebih dari 2.000 pelanggan rumah tangga serta beberapa pelanggan lain seperti Rumah Sakit Elisabeth, RS Dr. Karyadi, RS Telogo Rejo, RS Panti Wiloso.

Pembangunan dan pengembangan infrastruktur gas bumi di Semarang ini menjadi bukti komitmen dan upaya PGN untuk menghidupkan kembali pemanfaatan gas bumi di wilayah Semarang dan Jawa Tengah. “Sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, potensi bisnis di Semarang dan Jawa Tengah sangat positif. Melalui pemanfaatan gas bumi, industri di Jawa Tengah akan mendapatkan sumber energi yang efisien, sehingga daya saing bisnisnya dapat terus meningkat. PGN akan terus mencari solusi agar infrastruktur dan gas bumi lebih cepat dinikmati di Jawa Tengah,” tandas Heri Yusup. (ALFONS)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dampak Banjir, PUPR Perbaiki Jalan Jayapura-Sentani

JAYAPURA- Setelah banjir bandang menerjang 9 Kelurahan di Kabupaten Jayapura

DAU 169 Daerah DAU Ditunda

JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melalui Peraturan Menteri Keuangan