Pilgub DKI, Isu SARA Hanya Laku di “Ekstrim” Minoritas

Monday 25 Jul 2016, 12 : 46 am
by

JAKARTA-Jualan suku, ras dan agama (SARA) terus dikampanyekan musuh-musuh politik Basuki Tjahja Purnama alias Ahok menjelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Meski tidak terlalu manjur, isu SARA justru laris di ‘ekstrim’ minoritas, utamanya pendukung cagub Yusril Ihza Mahendra.

Kurangnya manjurnya isu SARA terbukti dari elektabilitas Ahok yang terus meningkat.

Tingginya elektabilitas Ahok juga tidak lepas dari penilaian warga atas kinerjanya sebagai gubernur petahana. Mayoritas warga, 69,7% sudah merasa puas dengan kerja Ahok selama ini.  Semakin banyak dibanding survei di bulan Agustus 2015, saat itu warga yang puas 63%.

Demikian hasil Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilaksanakan pada tanggal 24 hingga 29 Juni 2016.

Direktur Program SMRC, Sirojudin Abbas, mengatakan warga yang menginginkan Ahok kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta juga semakin banyak. Dalam survei di bulan Juni 2016, warga yang ingin Ahok kembali menjadi gubernur 58%, sedangkan dalam survei di bulan Agustus 2015 baru 49%.

Survei juga menguji seberapa penting isu sara dalam kontestasi Gubernur DKI Jakarta. Mayoritas pemilih Jakarta cukup moderat dalam memandang asal-usul agama dan etnik ketika menentukan dukungan terhadap calon Gubernur.

Dalam isu agama (muslim tidak boleh dipimpin non muslim) dan etnis (etnis minoritas tidak boleh memimpin etnis mayoritas) cukup berpengaruh terhadap dukungan kepada Ahok.  Semakin setuju dengan pandangan tersebut semakin rendah dukungan kepada Ahok.

Namun penting dicatat, hanya yang “ekstrim”, yakni yang menyatakan “sangat” setuju atas isu/pendapat tersebut, bisa mengalahkan Ahok. “Dan yang ekstrim itu cenderung mendukung Yusril Ihza Mahendra,” terangnya.

Masalahnya, dalam populasi pemilih DKI Jakarta, warga yang bersikap ekstrim tersebut, ketika survei dilakukan, tidak besar: 12,3% untuk “ekstrim” agama, dan 4,1% untuk “ekstrim” etnik.
Pertanyaannya, apakah populasi yang “ekstrim” ini bisa diperbesar, bila bisa, maka tantangan bagi Ahok semakin besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

OJK Gelar Lomba Logo & Tagline Pasar Modal Syariah

JAKARTA- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memulai kegiatan lomba Logo & Tagline

Pengusaha Mikro dan Kecil Minta Pajak 0 Persen

JAKARTA-Meskipun sudah diturunkan dari dari 1 persen menjadi 0,5 persen,