JAKARTA-Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) menyerukan agar tindakan represif dan kekerasan fisik terhadap kelompok sipil di Mesir dihentikan.
Presidium Hubungan Luar Negeri PP PMKRI, Marsel Gunas menilai tindakan aparat di Mesir, telah mencederai nilai- nilai kemanusiaan dan demokrasi. “Hentikan kekerasan terhadap sipil, demonstran dan kelompok masyarakat yang sedang berjuang menyampaikan harapan dan aspirasinya di Mesir. Jangan cederai warga demokrasi dan kemanusiaan di Mesir” ucap Marsel di Jakarta, Rabu (28/1).
Perubahan di Mesir pasca pergolakan yang terjadi beberapa tahun silam, lanjut Marsel, diharapkan juga mengakomodir kebebasan sipil untuk berpartisipasi dalam pembangunan. “Wujudkan kebebasan sipil untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Hentikan segala kekerasan dan penembakan warga yang ingin menyampaikan harapan pembangunannya. Biarkan demokrasi terwujud di Mesir” tegas Marsel.
Seruan revolusi baru oleh sejumlah aktivis di Mesir, kata Marsel merupakan bagian dari upaya warga Mesir untuk mendorong perubahan di Mesir. PBB pun diminta untuk segera mengambil langkah tegas terhadap pemerintah Mesir yang telah melakukan tindakan represif terhadap sejumlah aktivis yang menggelar aksi memperingati pergolakan Mesir.
PP PMKRI juga mendesak Pemerintah RI untuk melindungi warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Mesir. “Pemerintah harus memastikan keamanan dan keselamatan warganya di Mesir agar terhindar dari hal- hal yang tidak diinginkan” kata Marsel