Poros Maritim untuk Peningkatan Perdagangan

Friday 14 Nov 2014, 4 : 11 pm
by

MYANMAR-Lawatan ke luar negeri Menteri Perdagangan (Mendag), Rachmat Gobel mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertegas pesan utama Indonesia kepada dunia dan negara-negara mitra bahwa Indonesia ingin membangun kedaulatan maritim. Poros maritim ini akan mendukung kelancaran lintas perdagangan dunia di kawasan Asia Timur. “Pesan utama Bapak Presiden menegaskan bahwa fokus Indonesia membangun infrastruktur dan konektivitas pelabuhan laut dalam mendorong peningkatan perdagangan di kawasan,” tegas Rachmat di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur, di Nay Pyi Taw, Myanmar, (Kamis, 13/11).

Presiden Jokowi kata Mendag, sangat memperhatikan kekuatan geografis Indonesia yang akan digunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat. “Bapak Presiden menyatakan bahwa berada di antara 2 (dua) Samudera, Hindia dan Pasifik, Indonesia akan membangun kedaulatan pangan laut dan industri perikanan yang ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan,” jelasnya.

Untuk itu, katanya, Presiden mengajak negara-negara mitra untuk turut membangun infrastruktur dan konektivitas pelabuhan laut guna mendorong peningkatan perdagangan di kawasan. Hari kedua KTT ASEAN dilanjutkan dengan serangkaian KTT lainnya dengan Negara Mitra ASEAN guna membahas perkembangan dan arah kerja sama ke depan. Mendag Rachmat senantiasa mendampingi Presiden Jokowi bersama beberapa Menteri Kabinet Kerja pada Pertemuan KTT Asia Timur (EAS) ke-9, KTT ASEAN-Amerika Serikat ke-2, KTT ASEAN-RRT ke-17, KTT ASEAN Plus Three ke-17, dan Pertemuan Para Pemimpin ASEAN dengan ASEAN Business Advisory Council (ABAC) yang terdiri atas perwakilan pelaku usaha negara anggota ASEAN.

Lebih lanjut dia mengatakan KTT Asia Timur ke-9 membahas sejumlah isu (mencakup politik dan keamanan, perekonomian dan perdagangan, serta sosial dan budaya) khususnya untuk penguatan forum kerja sama, tantangan keamanan di kawasan (bencana alam dan perubahan iklim), promosi kerja sama ekonomi di kawasan (ASEAN plus one FTAs, RCEP dan TPP), dan people to people contact untuk integrasi kawasan dan people oriented.

Pertemuan menggarisbawahi bahwa tahun 2015 (bersamaan dengan akan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA) akan menggelar pertemuannya yang ke-10. Pertemuan sepakat bahwa EAS harus menjadi forum yang efektif dan dapat merespon isu global secara holistik demi tercapainya keamanan dan stabilitas di kawasan.

Dia mengatakan pada KTT ASEAN-Amerika Serikat (AS) ke-2, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya upaya penguatan kerja sama ekonomi antara ASEAN dan AS dengan prinsip saling menguntungkan, khususnya kerja sama dalam mempromosikan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Presiden, tambah Mendag, berharap AS dapat menjadi pasar yang luas bagi produk-produk ASEAN dan khususnya produk-produk Indonesia. “Presiden juga mendorong peran aktif AS dalam implementasi Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) melalui ASEAN-US Connectivity Initiative, khususnya di bidang pembangunan infrastruktur, energi, manufaktur, dan ekonomi kreatif. Kerja sama ini harus komprehensif, tidak hanya terfokus pada industri ekstraktif,” ujar Mendag.

Sementara itu, dalam KTT ASEAN-RRT ke-17, Kepala Negara RRT menyampaikan pandangan dan dukungannya kepada ASEAN atas upayanya membangun komunitas ASEAN (ASEAN Community Building) dan memastikan akan menjaga keamanan dan kebebasan bernavigasi di Laut China Selatan karena perannya yang cukup signifikan bagi lalu lintas perdagangan dunia.

Mendag menjelaskan dukungan Pemerintah Indonesia yang disampaikan Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN-RRT ke-17 dalam mewujudkan target perdagangan bilateral antara ASEAN dan RRT sebesar USD 500 miliar hingga tahun 2015, dan investasi dua arah sebesar USD 150 miliar hingga tahun 2020.

Dalam penjelasannya, Mendag menginformasikan harapan Indonesia sebagaimana disampaikan Presiden agar kerja sama ASEAN dan RRT benar-benar ditujukan pada peningkatan kesejahteraan bersama, pertumbuhan ekonomi yang seimbang, investasi yang berkualitas, dan perdagangan yang adil. Selain itu, Indonesia juga menyambut baik Tahun Kerja Sama Maritim ASEAN-RRT 2015.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Total Dana Lapindo Rp2,05 T di APBN-P 2013

JAKARTA-Total anggaran penanggulangan Lumpur Lapindo mencapai Rp 2,05 triliun dalam
PT Metrodata Electronics Tbk

MTDL Dukung Start-Up Melalui Modal Ventura

JAKARTA-PT Metrodata Electronics Tbk (“MTDL”), emiten Teknologi Informasi dan Komunikasi