JAKARTA-Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pos Relawan Rakyat (Pos Raya) memberikan peringatan yang sangat serius kepada Presiden Joko Widodo untuk segera membersihkan Lingkungan Istana dari para Mafia yang selama ini berkeliaran menggerogoti Sumber Daya Ekonomi Bangsa.
Penegasan ini disampaikan Ketua Umum DPP Pos Raya, Ferdinandus Semaun terkait terbongkarnya rekaman skandal “papamintasaham” di Jakarta, Minggu (6/12).
Seperti diberitakan, dalam persidangan etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), terungkap percakapan antara Setya Novanto, seorang pengusaha yang bernama Muhammad Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin. Tak hanya itu, beberapa pejabat penting juga disebut dalam rekaman itu.
“Untuk itu, kita juga menuntut agar seluruh Pejabat Publik yang terlibat dalam Skandal PapaMintaSaham tersebut, seperti Setya Novanto, Luhut B. Panjaitan, Darmawan Prasodjo dan sebagainya untuk segera mengundurkan diri dan atau segera diberhentikan dari jabatannya,” tegas Ferdinandus.
DPP Pos Raya jelas Ferdinandus akan terus mengawal kasus skandal Freeport ini.
“Besok Senin 7 Desember 2015, Setya Novanto akan menghadiri sidang MKD untuk dimintai keterangannya terkait skandal ini. Kami mengajak kawan-kawan untuk turut meramaikan sidang MKD tersebut dengan menggelar Aksi Bersama di Pintu Gerbang DPR, Jl. Gatot Soebroto pukul 10.00 WIB,” terangnya
Dalam aksi tersebut, lanjut Ferdinandus, DPP Pos Raya menuntut agar MKD bersikap profesional mewakili kepentingan negara dan masyarakat. Caranya dengan mengungkap tuntas skandal tersebut seterang-terangnta.
“Untuk itu, semua pelaku yang terlibat, termasuk nama-nama yang disebutkan dlm rekaman pembicaraan antara Setya Novanto, M. Reza Chalid, dan pihak PT. Freeport harus dipanggil untuk dimintai keterangannya,” tegasnya.