Pos Raya Gelar Rakernas Penguatan Ekonomi Mikro

Tuesday 10 Feb 2015, 2 : 13 pm
by

JAKARTA-Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pos Relawan Rakyat (Pos Raya)  menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2015 di Hotel Treva Internasional Jakarta Pusat . Rakernas ini digelar selama 3 hari, mulai Selasa (10/2) hingga Kamis (12/2) ini,  diikuti oleh seluruh DPD Pos Raya di seluruh Indonesia.
Rakernas dibuka secara resmi oleh Ketua DPP Pos Raya, Ferdinandus Semaun didampingi Sekjen Pos Raya, Max Billiano. Turut hadir Dewan Pembina Pos Raya, Febri W.P Sihombing, Fianto Sitorus dan Anton Nainggolan.
Adapun tema yang diangkat dalam rakernas kali ini adalah  “Melalui Rapat Kerja Pos Raya Kita Kawal Program Nawacita Presiden Joko Widodo Agar Manfaatnya Dirasakan Langsung Oleh Masyarakat”.
Ferdinandus menjelaskan tujuan Rakernas ini untuk menyamakan pola pikir, persepsi, gerak dan langkah relawan Pos Raya dalam merumuskan berbagai kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat melalui penguatan ekonomi mikro.
Saat ini, jelasnya kontribusi ekonomi mikro sangat besar dalam perekonomian nasional.  Sentralnya peran sektor ekonomi mikro ini terlihat ketika terjadi Krisis Ekonomi 1998. Sektor ekonomi mikro bertahan dari kolapsnya ekonomi, sementara sektor yang lebih besar justru tumbang oleh krisis. “Jadi, sektor ekonomi mikro ini sangat tangguh,” ucapnya.
Ferdinandus menegaskan ada beberapa factor yang membuat UKM tahan terhadap krisis dan mampu survive. Pertama, tidak memiliki utang luar negeri. Kedua, tidak banyak utang ke perbankan karena mereka dianggap unbankable. Ketiga, menggunakan input lokal. Keempat, berorientasi ekspor.  Bahkan sumbangan terhadap produk domestik bruto mencapai 54%-57%. “Karena itu, melalui Rakernas ini, kita semua diajak untuk berperan aktif dalam mendukung penguatan ekonomi mikro agar kontribusinya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujar Ferdinandus.
Lebih lanjut Ferdinandus mengatakan usaha mikro di Indonesia terus berkembang. Data statistik menunjukkan jumlah unit usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) mendekati 99,98 % terhadap total unit usaha di Indonesia. Sementara jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 91,8 juta orang atau 97,3% terhadap seluruh tenaga kerja Indonesia.
Hal ini mencerminkan peran sektor usaha mikro terhadap laju pertumbuhan ekonomi sangat signifikan karena pelaku usaha mikro lebih banyak bergerak disektor ril. “Saya kira, negara besar dan kaya sumberdaya alam seperti Indonesia dengan jumlah penduduk yang sangat besar membutuhkan kegiatan ekonomi yang berpijak pada sektor ril. Investasi swasta (termasuk asing) perlu diarahkan pada penanaman modal di sektor ril bukan non riil. Aliran dana investasi yang berupa ‘hot money’ hanya akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang semu dan rentan terhadap gejolak politik. Jika ini terjadi maka dapat mengganggu perekonomian bangsa secara keseluruhan,” tuturnya.
Selain lanjut Ferdinandus, Rakernas ini juga menjadi momentum silaturahmi bagi seluruh pengurus relawan Pos Raya, mulai tingkat pusat hingga pengurus daerah. “Rapat kerja ini sebagai forum komunikasi dan koordinasi serta saling berinteraksi guna membahas permasalahan strategis yang dihadapi bangsa ini kedepannya,” pungkas Ferdinandus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kualitas SDM Ekonomi Syariah Masih Timpang

JAKARTA-Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah yang pesat membutuhkan Sumber Daya

Mendag: Diseminasi Informasi 12 Paket Kebijakan Akan Dilakukan Dengan Jujur

JAKARTA-Ketua Kelompok Kerja (Pokja) I (membidangi komunikasi publik) Satuan Tugas