Potensi Zakat dan Wakaf Mencapai Rp 217 Trilun

Wednesday 5 Nov 2014, 7 : 27 pm
by

JAKARTA-Potensi industri keuangan dan ekonomi syariah Indonesia sangat besar. Di sisi keuangan, sektor sosial Islam yang mencakup sistem zakat dan wakaf memiliki potensi keuangan sekitar Rp217 triliun sehingga dapat memainkan peran penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan mendukung stabilitas keuangan. Dari jumlah tersebut, di wilayah Jawa Timur terdapat potensi zakat yang dapat terkumpul sebesar Rp15,5 triliun, dari 10.173.400 rumah tangga (Survei Ekonomi Nasional, 2009). Dengan kondisi tersebut, maka terdapat kekuatan yang besar bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu (5/11).

Agus mengaku terus meningkatkan peran sector keuangan syariah di Indonesia. Untuk tahap awal, BI menandatanganan Nota Kesepahaman mengenai Pengembangan Kemandirian Ekonomi Lembaga Pondok Pesantren dan Peningkatan Layanan Non Tunai untuk Transaksi Keuangan di Lingkungan Kementerian Agama.

Kerjasama yang dijalin kedua lembaga ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas dan keterampilan lembaga pondok pesantren melalui pemberian bantuan teknis antara lain berupa pelatihan dan pendampingan kelembagaan, pencatatan dan pengelolaan keuangan serta kemampuan kewirausahaan para santri, dan meningkatkan akses keuangan pada lembaga pondok pesantren antara lain melalui kegiatan edukasi. Selain itu kerjasama ini juga ditujukan untuk meningkatkan penggunaan layanan non tunai untuk transaksi keuangan di lingkungan Kementerian Agama melalui edukasi dan peran sebagai fasilitator dalam pengembangan proses bisnis.  “Implementasi Nota Kesepahaman ini untuk pertama kalinya akan dilakukan di wilayah Jawa Timur dengan pertimbangan potensi pondok pesantren yang jumlahnya kurang lebih 6.000 lembaga serta sejalan dengan rencana pemerintah untuk menjadikan Surabaya sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi Syariah Nasional. Selanjutnya gerakan awal di Jawa Timur ini diharapkan mampu menginspirasi wilayah lain sehingga mengakselerasi inklusivitas keuangan di masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya,  peran lembaga pesantren yang ada di Indonesia sangat penting, mendukung penerapan ekonomi dan perbankan syariah. Hal itu disampaikan pada acara bincang nasional pemberdayaan lembaga pesantren dalam rangka peningkatan kemandirian ekonomi serta mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. “Ekonomi syariah bisa kita kembangkan pada lembaga-lembaga pesantren karena lembaga pesantren memiliki basic pengetahuan ilmu ekomomi Islam,” katanya.

Agus menilai potensi keuangan syariah di Indonesia sangat terbuka lebar, ini di lihat dari banyaknya lembaga pesantren yang ada di Indonesia. “Kita akan dorong pengembangan ekonomi syariah di pesantren, ke depannya pesantren di Indonesia bisa mandiri secara ekonomi, lebih jauh lagi berdampak positif bagi masyarakat sekitar,” ujarnya

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

3 Bendungan Rampung, Dongkrak Produktivitas Lumbung Pangan Nasional

JAKARTA-Guna mendukung ketahanan pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Jaga Cadev, BI Terus Berkoordinasi dengan Pemerintah

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah