Presiden: Ada Kelompok Yang Ingin Goyang Persatuan Indonesia

Wednesday 2 Nov 2016, 12 : 40 am
by
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan WPF ke-6, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/11)

JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengakui pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia terus digoyak oleh sekelompok orang. Mereka terus berusaha mengoyak bangsa ini dengan berbagai aksi teror, seperti peristiwa bom Bali tahun 2002 dan juga bom di Thamrin Jakarta di awal 2016. Namun dengan semangat kesatuan dan gotong royong, Indonesia telah berhasil mengatasi aksi-aksi teror tersebut.

Saat memberikan sambutan pada pembukaan World Peace Forum (WPF) ke-6, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/11), Presiden menilai, aksi teror yang terjadi di Indonesia merupakan hasil dari ekstrimisme kekerasan yang juga menjadi penyebab aksi-aksi teror serupa yang terjadi di negara-negara yang lain.

Berdasarkan pengalaman bersama, ujar Presiden, penyebab utama ekstrimisme kekerasan adalah ketidakadilan yang bersifat global. Karena itu untuk mengatasi isu global ini, diperlukan aksi kolektif bersama untuk melawannya.

Lebih lanjut, Presiden mengatakan Indonesia adalah bangsa dan negara yang terdiri dari ratusan suku bangsa, bermacam agama, negara yang kaya keanekaragaman. Namun, justru dalam keragaman tersebut Indonesia berhasil menemukan kemampuan untuk bersatu sebagai sebuah bangsa.

Menurut Presiden, ada dua hal yang menjadi landasan Indonesia bersatu sebagai sebuah bangsa. Pertama, Indonesia memiliki Pancasila. Ideologi bangsa, cara berpikir, dan bertindak, panduan hidup bangsa Indonesia dalam melangkah maju. Dan kedua, Bhinneka Tunggal Ika, sebuah pepatah lama di Indonesia yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. 

“Inilah yang selalu menjadi pegangan kami,” katanya.

Presiden meyakini, bahwa World Peace Forum yang ke-6 ini, akan dapat menghadirkan dialog yang produktif dan memperkuat usaha bersama dalam menghadirkan kedamaian di negara masing-masing, dan tentunya perdamaian dunia. 

“Di sini ada pemuka agama, ada pembuat kebijakan, ada pakar, ada politikus, ada aktivis dari berbagai belahan dunia. Anda semua adalah pembela perdamaian, anda semua adalah cahaya-cahaya moral kami, dan kami semua berhutang kepada Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara semuanya karena telah tanpa pamrih mempromosikan dan memperjuangkan perdamaian di dunia,” ujar Presiden.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

OJK Rilis 3 Peraturan Tentang Lembaga Keuangan Mikro

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) tentang

LPS Monitor Pergerakan Dana Pihak Ketiga

JAKARTA-Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus memantau pergerakan dana pihak ketiga