Presiden: Dana PKH Bukan Untuk Beli ‘Make Up’

Thursday 14 Mar 2019, 6 : 06 pm
by
Presiden Joko Widodo

BANGKA BELITUNG-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan agar dana Program Keluarga Harapan (PKH) tidak dipakai untuk membeli ‘make up’.

Tetapi dana itu harus dimanfaatkan untuk hal yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan dan gizi.

“Untuk beli seragam sekolah boleh? Untuk beli sepatu sekolah? Boleh. Untuk beli ikan boleh? Bagi anak-anak kita boleh. Untuk beli telur? Boleh. Kepada para penerima PKH, Presiden meminta agar memberi anak telur 1, ikan 1. Jangan seperti masa kecil dirinya, telur satu saja dirajang-rajang jadi 8, jadi 4, jadi 6,” kata Presiden Jokowi saat menyerahkan bantuan 1.200 PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), di Auditorium STMIK Atma Luhur, Kecamatan Gabek, Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, Kamis (14/3).

“Jadi kita tidak ingin anak-anak kita ini kurang gizi, anak-anak kita ini stunting. Kerdil. Enggak boleh. Anak-anak kita harus kita beri gizi sebanyak-banyaknya agar sehat, agar pintar, agar cerdas, agar bisa sekolah. Oleh sebab itu, diberikan PKH,” ujarnya.

Presiden mengingatkan agar dana PKH dipakai untuk hal produktif.

“Jangan sampai, dana PKH untuk beli ininya Ibu (baju). Atau untuk beli ini (make up). Tidak boleh, tidak boleh,” imbuhnya.

Dalam kesempatan berdialog dengan penerima PKH, Presiden Jokowi menyampaikan, nanti awal April akan ada lagi transfer, kurang lebih sama dengan yang diterima pada Januari lalu.

Namun Presiden wanti-wanti, agar sebelum dapat transfer direncanakan dulu dipakai untuk apa dana PKH yang nantinya akan diterima.

“Rinci begitu lho ya. Jangan nanti ada transfer langsung kaget, waduh ini transfer ini sudah keluar lagi satu juta, langsung bingung beli. Jangan seperti itu lho. Direncanakan uang ini harus tepat sasaran,” tutur Presiden Jokowi.

Direncanakan 1 untuk beli apa, 2 untuk beli apa, 3 untuk apa, 4 untuk beli apa, 5 untuk apa, direncanakan. Mulai merencanakan keuangan keluarga, direncanakan.

“Jangan nanti baru ditransfer kita baru bingung untuk apa ya, untuk apa. Bisa nanti beli ini, beli ini nanti, hati-hati, hati-hati. Ketahuan nanti SDM PKH, pendamping PKH, hati-hati lho ya,” tuturnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Presiden Jokowi kembali berpesan kepada para penerima PKH agar dana yang ada dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan keluarga, baik yang berkaitan dengan pendidikan, baik yang berkaitan dengan kesehatan, dan gizi anak.

“Jangan keluar dari situ. Untuk beli pulsa tidak boleh, suaminya minta untuk beli rokok tidak boleh. Beli rokok suami tetap enggak boleh. tapi diberitahu baik-baik suaminya, pak tidak boleh untuk beli rokok ini untuk anak-anak kita, untuk biar sehat, biar pintar,” pungkas Presiden Jokowi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Prof Werry: IRI Merupakan Ekonomi Kerakyatan

JAKARTA-Konsep Indonesia Raya Incorporated (IRI) yang bertujuan memakmurkan seluruh rakyat
PMA

Industri Mamin Andalan Tekan Defisit Neraca Perdagangan

JAKARTA-Industri makanan dan minuman (mamin) terus menunjukkan daya saingnya. Hal