KUNINGAN-Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia untuk senantiasa menjaga persaudaraan sesama anak bangsa. Untuk itu, Kepala Negara mengingatkan masyarakat agar jangan sampai dikompor-kompori atau dipanas-panasi oleh para politisi, sehingga tidak saling menyapa antartetangga dan antarkampung.
“Saya mengajak kita membangun persaudaraan kita, ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah karena kita adalah saudara sebangsa dan setanah air,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat, di GOR (Gelanggang Olah Raga) Ewangga, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Jumat (25/5
Presiden kembali mengingatkan semua lapisan masyarakat, agar jangan sampai terjadi gesekan antarsuku dan antaragama, apalagi hanya gara-gara pemilihan kepala daerah atau pemilihan presiden.
“Itu pesta demokrasi hanya setiap 5 tahun sekali, jangan sampai memecah kita, memecah-belah kita,” tutur Presiden Jokowi.
Presiden mempersilakan masyarakat untuk mencoblos kandidat yang terbaik dalam pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden. Namun, masyarakat harus kembali rukun setelah pemilihan tersebut.
“Jangan sampai kita pecah gara-gara urusan pesta demokrasi setiap 5 tahun sekali. Rugi besar kita, rugi besar,” tutur Presiden.
Kepala Negara mengaku, banyak fitnah yang ada dalam pemilihan bupati, wali kota, gubernur, dan presiden. Hal tersebut dirasakannya ketika dalam pilpres lalu dirinya difitnah PKI.
“Saya diam saja karena logikanya enggak masuk. PKI itu dibubarkan tahun ’65, saya lahir tahun ’61. Masa ada PKI umur 4 tahun, PKI balita,” ungkap Kepala Negara.