Presiden Jokowi Minta DPRD Jangan Banyak Bikin Perda  

Thursday 29 Mar 2018, 3 : 45 pm
by

 

JAKARTA-Presiden Joko Widodo meminta DPRD untuk tidak membuat Peraturan Daerah (Perda)  yang menghambat orang ingin berusaha. Apalagi, Perda yang dihasilkan tersebut justru membebani dunia usaha.

“Jangan bikin Perda-perda yang menghambat investasi, jangan bikin perda-perda yang membebani. Mungkin perda itu setahun satu, dua, tiga cukup lah,” kata Presiden Jokowi saat memberikan arahan pada Rapat Kerja Pemerintah mengenai Percepatan Pelaksanaan Berusaha di Daerah, di Hall B3, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (28/3)

Kepala Negara mengaku keinginannya untuk membatasi lahirnya Perda baru sudah disampaikan sebelumnya. Bahkan, Presiden juga sudah menyampaikan ke DPR agar enggak usah banyak-banyak buat undang-undang.

“Satu, dua, tiga, cukup tapi kualitasnya yang baik,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Presiden kembali menegaskan komitmennya memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Jika pada 2017 lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,07 persen, pada 2018 ini pemerintah menargetkan pertumbuhan 5,4 persen. Hal ini karena sekarang ada momentumnya. Salah satunya, kepercayaan internasional maupun kepercayaan dunia usaha terhadap perekonomian Indonesia ini semakin baik.

“Saya berikan contoh. Kemudahan usaha (ease of doing business) yang meningkat. 2014 kita pada ranking 120, 2017 kemarin kita meloncat menjadi 72, ini loncatan yang sangat tinggi sekali. Tapi 72 juga angka masih jauh dari target kita,” katanya.

Hal itu menunjukkan proses kemudahan investasi di lapangan masih ruwet. Untuk itu, Presiden menargetkan tahun depan EODB harus sudah masuk ke 40 besar.

“Kalau sudah masuk 40 besar agak mudah nanti. Image, persepsi internasional, persepsi dunia usaha di dalam negeri semuanya akan baik,” jelasnya.

Presiden juga mengatakan Global Competitive Index Indonesia tahun 2017 yang lalu berada pada posisi 36. Artinya indeks daya saing cukup baik.

Pada 2017 itu, United Nations Conference on Trade and Development telah menempatkan Indonesia di peringkat keempat sebagai tujuan investasi utama. Nomor yang menurutnya sudah bagus.

Bahkan,  survei terbaru US News menempatkan Indonesia di posisi kedua dengan persepsi dan tren terbaik untuk investasi.

“Tapi, hati-hati, jangan tepuk tangan dulu, karena itu persepsi, itu tren. Sebab, kalau mereka datang, kemudian lapangannya tidak sesuai dengan persepsi yang ada di benak para CEO-CEO dunia, ya lari lagi, meloncat lagi, tidak jadi untuk investasi di negara kita,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

UMKM

Presiden Jokowi: Produk UMKM Punya Potensi Pasar

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, potensi pasar untuk produk Usaha

Total Simpanan Nasabah Capai Rp4.411,6 Triliun

JAKARTA-Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merilis data mengenai pertumbuhan total simpanan