Presiden meyakini, keberadaan pelabuhan yang pada fase I siap melayani peti kemas 3,75 juta TEUs dan memiliki car terminal berkapasitas 218.000 mobil CBU (completely build up) ini, akan meningkatkan ekspor otomotif Indonesia ke pasar global.
Tak hanya otomotif, Presiden meminta agar Pelabuhan Patimban juga digunakan untuk mendukung ekspor produk Indonesia lainnya sehingga dapat menggerakkan ekonomi, baik di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pertanian, industri kreatif, maupun sektor lainnya.
“Keberadaan pelabuhan ini harus semakin terkonsolidasi dengan pengembangan industri dan perekonomian lokal, semakin mempercepat pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru dan memberikan kecepatan pelayanan di bidang logistik, dan membuat produk-produk ekspor kita semakin efisien, semakin berdaya saing, semakin kompetitif di pasar global,” pungkasnya.
Tampak mendampingi Presiden di Istana Kepresidenan Bogor Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sementara di Pelabuhan Patimban hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Komentari tentang post ini