Presiden Minta Kapolri Tindak Tegas Penyebar Hoaks dari Pintu ke Pintu

Friday 1 Mar 2019, 1 : 41 am
by
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Peringatan Harlah ke-46 PPP, di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Kamis (28/2)

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kapolri menindak tegas pelaku penyebar hoaks dari pintu ke pintu. Sebab, apa yang dilakukan para penyebar berita bohong ini sangat berbaha sekali yang dapat mengancam persatuan Indonesia.

“Sangat berbahaya sekali jika karena urusan politik pilihan bupati, pilihan wali kota, pilihan gubernur, pilihan presiden, aset terbesar, modal terbesar bangsa menjadi terganggu,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Lahir ke-46 Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di Ecovention Ocean Ecopark, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Kamis (28/2).

“Gara-gara hoaks, gara-gara fitnah, gara-gara ghibah, gara-gara kabar-kabar bohong yang sekarang ini tidak hanya muncul di media sosial tetapi sudah muncul dari pintu-ke pintu, dari rumah ke rumah. Hati-hati masalah ini,” ujar Kepala Negara mengingatkan.

Untuk itu, Presiden mengajak semuanya untuk berani merespon ini segera. Karena modal besar bangsa ini adalah persatuan, kerukunan dan persaudaraan. Semangat kebangsaan ini akan terganggu gara-gara masalah berita bohong ini.

“Ini bukan barang sepele, hati-hati. Sehingga tegas saya sampaikan kepada Kapolri, tindakan hukum tegas harus diberikan pada siapapun yang mengganggu persatuan bangsa kita dengan cara-cara menyebar hoaks dari pintu ke pintu dari media sosial. Tegas, harus tegas,” tegas Presiden Jokowi.

Presiden merasa perlu menyampaikan karena semakin mendekati 17 April, kelihatannya berita hoaks ini semakin intens. “Kalau kita enggak tegas, enggak merespon ini akan semakin merebak dimana-mana,” tuturnya.

Segera Selesaikan

Sebelumnya Presiden Jokowi mengingatkan, bangsa Indonesia memiliki 714 suku yang berbeda-beda agama, adat, tradisi, budaya, bahasa daerah. Beda-beda semuanya. Karena itu, betapa sangat berbahayanya yang namanya konflik.

Presiden mengingat pesan Presiden Ashraf Ghani yang negerinya terus dilanda konflik meski hanya memiliki 7 suku.

“Beliau menyampaikan kepada saya, hati-hati konflik yang namanya antar suku itu segera selesaikan, segera rampungkan, dan segera padamkan. Apalagi konflik yang menyangkut agama, jangan tunggu waktu sedetikpun. Segera rampungkan dan selesaikan,” ungkapnya.

Presiden Afghanistan itu, menurut Presiden Jokowi, sangat respect kepada negara Indonesia yang memiliki 714 suku, 260 juta penduduk, hidup di 17.000 pulau.

“Beliau sangat-sangat takjub betul. Bagaimana masyarakat yang beragam ini bisa bersatu, bisa rukun, bisa merasa sebagai saudara dan setanah air,” ujarnya.

“Dan inilah tugas besar anak bangsa dalam menjaga, dalam merawat persatuan, merawat kerukunan, merawat persaudaraan, ukhuwah, ukuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah kita. Tugas besar kita ada di sana,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Segera Bentuk Pansus Konflik TNI-Polri

JAKARTA-DPR berencana membentuk Pansus Konflik TNI-Polri untuk mengkaji dan mencari

Alasan Reklamasi Merusak Lingkungan Terkesan Kurang Mendasar

JAKARTA-Penghentian reklamasi dengan alasan akan merusak lingkungan hidup dinillai sangat