JAKARTA-Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menegaskan belum ada waktu yang tepat untuk berani maju sebagai capres Partai Golkar. “Saya sendiri bukan masalah berani atau tidak mengajukan diri sebagai capres Golkar, melainkan karena momentumnya belum ada. Jadi, biarkan saja berjalan dan berproses secara alamiah,” ujarnya
Menurut Priyo, dalam setiap perubahan kepemimpinan nasional itu sejak Indonesia merdeka sampai sekarang ini selalu melibatkan anak muda. Tapi, dirinya mengapresiasi anggapan yang mengatakan bahwa Priyo bisa menjadi capres alternatif. “Saya tetap taat konstitusi,” ujarnya.
Sementara Maruarar menegaskan pemimpin ke depan jangan sampai figur yang takut kehilangan jabatan. Sebab, orang itu tak mungkin bisa melakukan agenda-agenda besar bangsa ini kalau terus dibayangi oleh ketakutan kehilangan kekuasaan. “Kita jangan memilih pemimpin yang takut kehilangan kekuasaan,” tegas Mruarar.
Selain itu kata Maruarar, capres itu harus berintegritas, rekam jejak, kapabilitas, mampu membangun sistem, dan demokrasi yang tidak otoriter, melainkan demokrasi check and balances (keseimbangan eksekutif dan legislatif), mampu mewujudkan kesejahteraan, dan bukan hanya berubah rezimnya, tapi rakyat tetap susah. “Jadi, harus ada perubahan perbaikan daru bawah, dan tidak sekadar pergantian kekuasaan lima tahunan,” pungkasnya.