Program Perluasan PKT Senilai Rp 1,2 Triliun di 34 Provinsi Mulai Dikerjakan

Saturday 29 Aug 2020, 10 : 55 pm
by
Ilustrasi

Sementara di pulau Sulawesi akan dikerjakan 953 Km dengan anggaran Rp 189 miliar, dan di kepulauan Maluku yang dikerjakan sepanjang 230 Km dengan anggaran Rp 70 miliar.

Dan yang terakhir di pulau Papua akan dilakukan revitalisasi drainase 225 Km dengan anggaran Rp 81 miliar.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerkan PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pekerjaan Padat Karya mendukung pemulihan ekonomi nasional ini fokus pada penanganan drainase jalan yang sudah hilang akibat sedimentasi.

“Kita buatkan kembali, yang sudah mampet salurannya kita jebol lagi. Anggaran sebenarnya sampai Desember 2020, namun kita konsentrasikan di bulan Agustus dan September 2020 ini agar lebih cepat selesai,” terang Hedy.

Perluasan cakupan program PKT Kementerian PUPR juga dilaksanakan untuk pengadaan material tambalan cepat mantap (CPHMA) sebanyak 100 ribu Ton dengan anggaran Rp. 200 miliar di 34 Provinsi. Alokasi tersebut sebesar Rp. 114 miliar diperuntukkan untuk di Wilayah Barat (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan) sebanyak 56.489 ton dan Rp. 86 miliar untuk di Wilayah Timur (Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua) sebanyak 43.511 ton.

Di Provinsi Aceh, Kementerian PUPR melalui Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh telah memulai program PKT revitalisasi drainase jalan nasional dengan target sepanjang 150 km terdiri dari pekerjaan saluran tanah 133 km dan saluran pasangan/diperkeras sepanjang 37 km.

Sedangkan untuk pengadaan material CPHMA dianggarkan sebesar Rp 6 miliar sebanyak 3.000 ton.

“Pelaksanaannya telah dimulai sejak minggu lalu. Hingga saat ini sudah menyerap 10%. Targetnya akhir September 2020 pekerjaan rampung,” kata Kepala BPJN Aceh Elvi Roza.

Fitriyanda (43), salah seorang warga yang dilibatkan menjadi pekerja PKT revitalisasi drainase jalan nasional di ruas Jalan Lambaro-Bts.

Pidie di Aceh menyatakan sangat terbantu dengan program tersebut. “Saya biasanya bekerja sebagai supir angkutan, tetapi karena COVID-19 saya sepi pekerjaan.

Beruntung ada program ini jadi saya bisa ada pekerjaan dengan upah yang cukup di masa sulit ini,” ujarnya.

Selain dua program tersebut, masih terkait dukungan pemulihan ekonomi nasional, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR juga melakukan pembelian LDW dengan anggaran Rp 5 miliar.

LDW adalah alat yang digunakan untuk menguji kekuatan struktur tanah dasar/granular secara semi otomatis dan portable sehingga mudah dibawah ke lokasi proyek yang masih sulit diakses.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pembangunan Indonesia Diminta Dari Timur

JAKARTA–Program pembangunan pemerintahan Jokowi-JK diminta mulai dari Indonesia Bagian Timur

Permendes 6/2020 Dikritisi, Komite I DPD: Penyaluran Dana Desa Jadi “Ruwet”

JAKARTA-Komite I DPD RI mengkritisi penerbitan Permendes 6 tahun 2020