Proyek Underpass Simpang Mandai Senilai Rp 256 Miliar Dimulai

Tuesday 12 Aug 2014, 8 : 49 pm
by

MAKASSAR-Pemerintah mencanangkan proyek pembangunan Underpass Simpang Mandai yang direncanakan menelan dana sebesar Rp 256 miliar dari APBN dan akan rampung 2017. Pencanangan tanda dimulainya proyek tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine bersama oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung dan Menteri PU Djoko Kirmanto dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo didampingi Direktur Wilayah III Bina Marga Ober Gultom dan Kepala BPJN VI Deded Permadi Sjamsudin di Perlimaan Bandara Hasanuddin Makasar, Selasa (12/08).

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VI Deded Permadi mengatakan, kondisi di persimpangan tersebut saat ini sering mengalami kemacetan panjang yang mengindikasikan volume arus kendaraan yang semakin meningkat.

Menurutnya, volume lalu lintas pada jam sibuk dari segala arah yang bertemu di persimpangan tersebut mencapai antara 9.500 sampai 10.000 satuan mobil penumpang (smp) per jam. Persimpangan titik temu lalu lintas kendaraan dari Kota Makassar ke arah Kabupaten Maros melalui Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jalan Tol Seksi Empat, dan juga untuk akses menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Dikatakan, Lalu lintas di Simpang Mandai pada jam sibuk pagi atau sore hari didominasi oleh arus kendaraan menerus dari dan menuju Kota Makassar dan Kabupten Maros yang melalui Jl. Perintis Kemerdekaan. Berdasarkan kajian dengan beberapa skenario penanganan, konstruksi underpass menjadi pilihan paling optimal.

Hal tersebut kata Deded didasarkan juga kepada kondisi topografi yang menunjukkan bahwa titik simpang tersebut merupakan titik tertinggi di area yang bersangkutan. Diharapkan dengan topografi demikian, persoalan drainase dapat diselesaikan dengan prinsip-prinsip gravitasi.

Di samping underpass untuk melayani lalu lintas arus menerus dari Kota Makassar menuju Maros atau sebaliknya, di lokasi tersebut direncanakan pula untuk dibangun Bundaran (roundabout) untuk pengaturan arus lalu lintas dari dan ke jalan tol menuju pelabuhan.

Untuk pembangunan Underpass Simpang Mandai tersebut, telah dilakukan beberapa tahapan kegiatan, mencakup studi kelayakan, studi lingkungan, dan perencanaan teknis. Pada saat ini perencanaan teknis sedang dalam tahap finalisasi.

Terkait kebutuhan lahan, sejak tahun 2013 telah dilaksanakan pembebasan secara bertahap (2.666 m2). Pada tahun 2014 sedang dalam proses lanjutan seluas ±1,8 Ha yang diharapkan selesai sebelum akhir tahun. Proses lelang dengan prakualifikasi ditargetkan sudah dapat dimulai pada akhir tahun 2014, sehingga tahapan konstruksi dapat dimulai pada awal tahun 2015 selama ± 22 bulan.

Menunut Kepala BPJN VI bahwa panjang penanganan Underpass tersebut 1000 m2, panjang konstruksi 120 m, lebar konstruksi 2 x 9 m dan kebutuhan lahan seluas 19.700 m2. Lahan yang telah bebas 2.666 m2 sisanya masih 17.034 akan dibebaskan tahun ini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Genjot Pariwisata, Labuan Bajo Lakukan Digitalisasi Super Destinasi

LABUAN BAJO–Mandat PP 78/2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal yang

DPR Minta Operator Perhatikan Kesejahteraan Driver Ojol

JAKARTA-Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mendorong penyedia aplikasi atau