Rapat Pleno Golkar Ricuh, Ical Pilih ‘Ngumpet’

Monday 24 Nov 2014, 8 : 58 pm
by

JAKARTA-Rapat Pleno Partai Golkar mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) IX, berlangsung ricuh.

Ratusan anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), memasuki ruang rapat di DPP Partai Golkar, Jl Anggrek Nelly Murni, Jakarta Barat.

Sambil berteriak, Ketua AMPG Yoris Raweyai meminta agar Pleno segera dibubarkan.

Komandan pasukan loreng kuning ini memprotes Munas Golkar yang akan digelar tanggal 30 November mendatang.

Sementara Aburizal Bakrie, Fadel Muhammad dan sejumlah petinggi Golkar langsung dievakuasi.

Ical dan loyalisnya masih berdiam di ruang Widya Bhakti II yang terletak disisi timur gedung DPP Golkar.

Tampak mendampingi Ical, di antaranya Theo L.Sambuaga, Tantowi Yahya, Idrus Marham, Nurdin Halid dan Cicip Sutardjo.

“Rapat pleno ini tidak sah!. “Seret Fadel ke depan. Saya mau bicara,” kata Yoris disambut teriakan pendukungnya, Senin (24/11).

Yoris dan ratusan anggotanya mencari Nurdin Halid yang dinilainya paling bertanggung jawab sebagai Ketua Steering Commitee Rapimnas Golkar.

Kelompok massa yang berjumlah sekitar 50 orang mengenakan atribut kemeja bermotif loreng kuning-hitam dengan logo bergambar pohon beringin dan bertuliskan “Barisan AMPG” terus berteriak-teriak menyebut nama “Nurdin”. Nurdin, mana Nurdin? Mana kau, Nurdin,”

Rapat pleno pun dihentikan.

“Nurdin Halid bertanggung jawab atas penyelenggaraan Munas tanggal 30 November. Munas harusnya digelar Januari 2015. Bukan bukan 30 November,” teriak Yoris.

Yoris tak setuju Munas digelar 30 November karena menduga bakal banyak kecurangan.

Apalagi waktu yang mepet dan persiapan minim hanya akan menguntungkan kubu incumbent.

“Ini ada permainan semua. sesuai peraturan sebelumnya, Munas itu Januari,” kata Yoris yang berseberangan dengan Ical sejak Pilpres ini.

Saat itu, Yoris mendukung Jokowi bukan Ical.

Teriakan-teriakan memprotes rapat pleno terus terdengar. Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso turun tangan mengendalikan situasi.

Untuk meredakan suasana, Agung Laksono, langsung menghubungi Ical melalui sambungan telepon.

Dalam komunikasi melalui telepon seluler tersebut, Agung menyampaikan dua permintaan dari AMPG yaitu untuk membatalkan acara Munas pada 30 November mendatang dan segera membentuk panitia Munas yang baru.

“Saya ingin menyampaikan dua hal, pertama Munas harus dilakukan sesuai rapat sebelumnya yaitu pada bulan Januari dan yang kedua dibentuk kembali panitia Munas yang baru,” kata Agung kepada Ical melalui sambungan telpon, Senin (24/11).

Percakapan keduanya pun berlangsung lama, namun di pembicaraan terakhir, Agung menyampaikan, bahwa permintaan Munas 30 November dibatalkan ditolak oleh sang ketua umum, sementara pembentukan panitia baru akan dibicarakan kembali.

“Permintaan yang pertama dia (Ical) tidak setuju, sementara pembentukan panitia baru akan dibicarakan lagi,” kata salah satu kandidat ketua umum ini kepada kader Golkar lainnya.

Salah satu calon Ketum Golkar, Agus Gumiwang yang ada di ruang rapat menyalahkan Ical atas peristiwa tersebut.

“Kericuhan Rapat Pleno DPP PG malam ini adalah hasil dari kepemimpinan ARB yang tidak akomodatif dan aspiratif, tidak partisipatif selama ini,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Gandeng PHRI, Pemkab Tangerang Optimis Sektor Pariwisata Kuliner Bangkit Paska Pandemi

TANGERANG-Pandemi Covid-19 yang sudah melandai diyakini bisa membangkitkan sektor industri

Produksi Padi Petani di Tangerang Melimpah

TANGERANG-Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang, mencatat kenaikan produksi gabah dan beras