Rasa Aman Yang Hilang

Tuesday 24 Sep 2013, 9 : 12 pm
by
ilustrasi

Atas nama kepentingan rasa aman rakyat, di masa lalu penguasa pernah melancarkan aksi teror kontra  teror yang popular dengan sebutan penembakan misterius (Petrus).

Sudah barang tentu aksi serupa Petrus tidak direkomendasikan untuk merespons kasus-kasus penembakan terhadap prajurit Polri akhir-akhir ini.

Akan tetapi, dengan mengungkit sekilas kenangan tentang Petrus, ingin ditunjukan sekaligus mengingatkan betapa negara seharusnya peduli dan wajib berbuat maksimal demi terwujudnya rasa aman dalam hidup bernegara dan berbangsa.

Harus diberikan bukti kepada rakyat bahwa negara selalu melindungi. Untuk yang satu ini, jangan sekadar berwacana tetapi berilah bukti nyata.

Maka, langkah pertama yang patut dilakukan adalah adalah mempertajam kegiatan antiteror.

Tujuan serta targetnya sangat strategis. Karena itu, semua kekuatan negara, utamanya TNI, Polri dan itelijen negara, harus dikerahkan.

Sangat strategis karena harus meyakinkan rakyat bahwa negara melindungi seluruh tumpah darah, dan juga memberi pesan kepada komunitas internasional bahwa pemerintah Indonesia tidak memberi toleransi kepada penembak atau pembunuh berantai di ibukota negara dan sekitarnya.

Selain itu, moral prajurit Polri di seluruh penjuru tanah air bisa dipulihkan.

Langkah kedua dan juga sangat penting adalah meluncuti senjata api illegal yang kini berada di tangan warga sipil.

Penembakan terhadap sejumlah prajurit Polri akhir-akhir ini hendaknya dijadikan pelajaran yang berharga.

Pelajaran pertamanya adalah Polri lengah sehingga penyelundupan dan peredaran Senpi ilegal begitu marak dalam tahun-tahun belakangan ini.

Kedua, sudah lama muncul kesan bahwa pihak berwenang terlalu mengobral izin pemilikan dan penguasaan Senpi.

Dengan dukungan komuniitas intelijen, Polri dan institusi terkait lainnya pasti bisa menangkal dan mengeliminasi penyelundupan Senpi. Pun, berkoordinasi dengan semua instansi terkait, Polri bisa membatasi dan mengontrol peredaran Senpi di dalam negeri.

Sekarang ini, banyak orang mengatakan sangat mudah memperoleh Senpi berikut izin penguasaan atau pemilikannya. Itu menjadi pertanda maraknya perdagangan Senpi illegal di dalam negeri.

Pada akhirnya, bisa disimpulkan bahwa sejumlah prajurit Polri justru menjadi target penembakan akibat maraknya perdagangan Senpi ilegal di dalam negeri.

Penulis adalah Anggota Komisi III DPR RI/Presidium Nasional KAHMI 2012-2017

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Menperin: Perusahaan Multinasional Jadi Penarik Investasi ke Indonesia

JAKARTA-Pemerintah terus mengincar perusahaan multinasional untuk berinvestasi di Indonesia.  Nama-nama

Jokowi: Pinjaman Dana Program Mekaar Harus Menetas

CILEGON-Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan peserta program Membina Ekonomi Keluarga