Rating idA- ASSA Bisa Diturunkan, Jika Utang Lebih Tinggi dari Proyeksi Pefindo

Thursday 24 Sep 2020, 4 : 58 pm
by
Pefindo memberikan peringkat idA kepada ERAA, dengan outlook untuk peringkat perusahaan di level 'Stabil'. Peringkat ini berlaku hingga 1 September 2022.
ilustrasi

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia Tbk (Pefindo) menegaskan peringkat PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) berada di level idA- dan rating ini bisa diturunkan jika ASSA kembali berutang dengan nilai yang lebih tinggi dari proyeksi atau gagal mencapai target pendapatan maupun EBITDA.

Berdasarkan siaran pers Pefindo yang disampaikan melalui surat elektronik, Jakarta, Rabu (23/9) malam, saat ini peringkat ASSA berada pada posisi idA-dengan outlook stabil.

Peringkat id A menunjukkan bahwa obligor memiliki komitmen keuangan jangka panjang, meski dimungkinkan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk kondisi ekonomi.

Sementara itu, Pefindo menjelaskan bahwa tanda (-) mencerminkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.

“Peringkat mencerminkan posisi ASSA yang kuat di industri penyewaan kendaraan, aliran pendapatan yang stabil dengan segmen bisnis beragam dan profil armada yang baik”.

Namun demikian, peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat leverage keuangan ASSA yang tinggi, risiko terkait pengembangan bisnis kurir dan sensitivitas terhadap pertumbuhan makroekonomi yang akan menekan pertumbuhan bisnis.

Pefindo mengungkapkan, peringkat ASSA bisa diturunkan, jika perusahaan gagal mencapai pendapatan dan/atau EBITDA yang ditargetkan.

“Peringkat juga dapat diturunkan, jika perusahaan menarik utang yang jauh lebih tinggi dari yang diproyeksikan tanpa dikompensasi dengan peningkatan kinerja bisnis”.

Tetapi, peringkat juga bisa dinaikkan jika ASSA mampu melampaui target pendapatan dan EBITDA, terutama pada bisnis kurir dan penyewaan kendaraan yang diharapkan menjadi penghasil pendapatan utama dalam jangka waktu pendek hingga menengah.

“Hal ini harus disertai dengan perbaikan tingkat leverage keuangan secara berkelanjutan”.

Pefindo menilai, walaupun bisnis penyewaan kendaraan ASSA dijamin dengan kontrak jangka panjang, namun bisnis ASSA cukup terpapar oleh kondisi pandemi Covid-19, terutama di segmen penyewaan, mobil bekas dan lelang.

Kondisi pandemi yang disertai perlambatan ekonomi dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat dan pelemahan permintaan mobil bekas.

Selain itu, menurut Pefindo, kebijakan Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB) memaksa masyarakat untuk bekerja di rumah, sehingga pembatasan yang berkepanjangan dapat menurunkan permintaan penyewaan kendaraan ASSA dalam jangka waktu dekat hingga menengah.

“Kami akan terus memantau efek dari pandemi terhadap operasi bisnis dan profil keuangan ASSA dalam jangka waktu dekat hingga menengah, seperti gangguan signifikan pada perolehan arus kas yang dapat menurunkan peringkat,” demikian disebutkan dalam siaran pers Pefindo.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

IHSG Berakhir Menguat 0,25% Dekati Level 7.000

JAKARTA-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup

Gunakan Ijasah Palsu, Kades Lolawang Dilaporkan ke Polda Jatim

SURABAYA-Kepala Desa (kades) Lolawang Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto, Mochammad Tohari