JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong tumbuhnya wirausaha rintisan (startup) sektor digital guna menopang impelementasi industri 4.0. Upaya ini untuk merebut peluang pada era ekonomi digital yang akan meningkatkan nilai tambah terhadap PDB nasional sebesar 150 miliar dollar AS pada tahun 2025.
“Kami ingin para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) juga dapat memanfaatkan peluang tersebut. Untuk itu, dibutuhkan talents yang dapat mengembangkan teknologi terkini, seperti yang terkait dengan internet of things (IoT) atau device network and application (DNA),” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Semarak Festival IKM 2018 di Jakarta, Kamis (13/12).
Menurut Menperin, langkah tersebut sesuai program prioritas di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Selain itu menjadi agenda pembangunan nasional untuk mempercepat pencapaian Indonesia masuk sebagai negara 10 besar denganperekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.
“Bapak Presiden mengajak kita untuk lebih optimistis bahwa era industri 4.0 akan memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk memajukan perekonomian nasional. Peluang itu tentunya tidak hanya harus dimanfaatkan oleh industri besar, tetapi juga oleh IKM,” paparnya.
Namun
demikian, meski pemerintah tengah mencanangkan program revolusi
industri 4.0, industri yang masih menerapkan teknologi era teknologi
1.0-3.0 tetap berjalan secara beriringan. Artinya, pemerintah juga
berupaya menjaga keberlangsungan usahanya terutama di sektor IKM.
“Jadi,
seperti IKM kerajinan tetap didukung dan dilindungi, walaupun masih di
industri 1.0. Tidak boleh ada investor asing, termasuk juga di IKM
bidang tenun, batik, sarung dan lainnya,” tegas Airlangga.
Oleh
karena itu, melalui pelaksanaan Semarak Festival IKM 2018, Kemenperin
terus berupaya dapat meningkatkan skala ekonomi IKM nasional di era
digital. Pada ajang ini, terpilih lima startup terbaik dari 15 startup yang masuk penyaringan. Sebelumnya, mereka adalah 100 peserta yang mendapat Workshop Cloud Computing pada awal September 2018.
Lima startup
terbaik masing-masing mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta. Para
pemenang tersebut, yakni Neurabot, Bantuternak, PT Mitra Sejahtera
Membangun Bangsa (MSMB), Khaira Energy, dan PIGMI Mini 3D Printer.
Menperin pun memberikan apresiasi kepada mereka agar menjadi inspirasi
dan motivasi bagi para startup lainnya.
“Kalau
kami lihat, talenta yang muncul sangat luar biasa. Contohnya, ada
aplikasi di bidang agri yang bisa memonitor cuaca dan kadar air,
sehingga pemupukan dan yang lainnya bisa dilakukan lebih baik. Kami
ingin industri pupuk memanfaatkannya. Demikian pula dengan aplikasi yang
terkait smart factory. Sudah ada IoT yang dibangun sehingga teknologi digital ini bisa dimanfaatkan pengusaha nasional,” paparnya.