Rhenald Kasali: Kita Harus Optimis Membangun Negeri

Friday 18 Jan 2019, 7 : 28 pm
by
Praktisi bisnis yang juga Guru Besar bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Profesor Dr Rhenald Kasali

JAKARTA-Praktisi bisnis yang juga Guru Besar bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Profesor Dr Rhenald Kasali mengatakan dunia sedang memasuki era norma baru yang ditandai dengan tidak ada lagi pertumbuhan ekonomi di atas 10 persen.

“Jadi, kita melihat di masa lalu dengan hari ini memang tidak sama. Maka itu, kita harus bersyukur bahwa kita sekarang masih menjadi negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik di dunia,” paparnya.

Menurut Rhenald, pembangunan industri diperlukan penopang yang kuat, antara lain melalui aspek pembiayaan, kepastian hukum, iklim usaha yang kondusif, dan ketersediaan sumber daya manusia.

“Misalnya regulasi mengenai ekspor dan impor ataupun pajak, juga harus menjadi satu kesatuan. Sebab, kita ingin membangun industri, bukan hanya sekadar pabrik,” ungkapnya.

Dia juga mengapresiasi langkah pemerintah yang telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Bahagialah kita sebagai negara yang sudah punya roadmap. Kita harus terus semangat dan optimisme dalam membangun negeri ini,” tandasnya.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan, Indonesia sudah masuk menjadi negara industri. Pertumbuhan industri saat ini dinilainya masih positif.

“Guna mendongkrak kinerja sektor manufaktur, selain diperlukan pembangunan infrastruktur, pemerintah juga harus pandai memilih perjanjian perdagangan,” tuturnya.

Benny berharap, Indonesia dalam melakukan perjanjian perdagangan harus mempertimbangkan dengan seksama dan ada persiapan yang matang.

“Peluang ekspor Indonesia yang perlu ditingkatkan terutama ke pasar-pasar baru, seperti negara-negara Afrika dan Timur Tengah,” ucapnya.

Guna memperluas pasar ekspor bagi produk industri, diperlukan kualitas yang kompetitif. Untuk itu, Kemenperin terus mendorong industri meningkatkan produktivitas dan melakukan berbagai inovasi agar bisa bersaing di kancah global.

“Beberapa upaya yang harus dilakukan oleh industri adalah dengan memberikan sentuhan teknologi terkini pada produknya. Selain itu, melaksanakan pembangunan SDM,” kata Sekjen Kemenperin Haris Munandar.

Mengenai pemanfaatan teknologi terbaru, Kemenperin memiliki program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi untuk industri.

“Dalam kaitan dengan permesinan ini, salah satunya sudah kita lakukan di sektor tekstil. Agar bisa memacu industri tekstil dan produk tekstil, harus didukung permesinan lebih canggih,” ujarnya.

Menurut Haris, industri tersebut adalah sektor yang mampu menyerap tenaga kerja cukup banyak dan berorientasi ekspor. Program peremajaan mesin dan peralatan ini, telah dilakukan sejak tahun 2008. Saat ini, sektor yang dirambah untuk restrukturisasi mesin sudah lebih banyak.

Dalam persaingan industri di kancah global, Indonesia berupaya mengungguli negara-negara berkembang lainnya atau emerging countries. Negara-negara itu menggunakan permesinan yang lebih modern, sehingga dalam segi produktivitas lebih tinggi.

“Jadi apabila ingin bersaing, Indonesia pun harus mengimbanginya, sehingga restrukturisasi mesin sangat penting sekali bagi peningkatan produktivitas industri,” imbuhnya.

Haris optimistis, produktivitas industri di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya dan semakin berdaya saing di kancah global.

“Tentunya, kita harus mendorong bagaimana produktivitas bisa naik melalui permesinan. Kalau kita ingin berdaya saing, produktiktivitasnya harus tinggi. Itu kata kunci,” tegasnya.

Peningkatan skill

Di samping itu, Kemenperin sedang gencar memacu keterampilan atau kemampuan dari tenaga kerja industri di Indonesia sesuai kebutuhan era saat ini termasuk memasuki industri 4.0.

“Dalam upaya meningkatkan skill tenaga kerja, kami telah menyampaikan kepada perusahaan-perusahaan agar mengirim tenaga kerjanya ke balai pendidikan dan pelatihan (diklat) yang telah disediakan oleh Kemenperin,” paparnya

Menurut Haris, peningkatan kompetensi tenaga kerja menjadi sangat penting dan erat hubungannya dengan restruksturisasi mesin.

“Karena mesin-mesin produksi ini terus berkembang, kalau dahulu mesin masih tradisional, sekarang perkembangan mesin sudah meningkat luar biasa,” jelasnya.

Selain itu, untuk peningkatan skill tersebut, Kemenperin juga fokus pada pengembangan lima sektor industri sesuai implementasi Making Indonesia 4.0. Kelima sektor industri yang dimaksud, adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, elektronika, otomotif, serta kimia.

Haris menambahkan, Kemenperin semakin serius dalam upaya peningkatan SDM industri terampil, sehingga masuk dalam salah satu program prioritas di tahun 2019. Misalnya, dengan menjalankan program pendidikan vokasi link and match SMK dengan industri serta pelatihan 3in1. Tahun ini ditagetkan dapat diikuti sebanyak 72 ribu peserta.

“Mereka mendapat pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja. Jadi, 72 ribu orang itu langsung kami tempatkan di perusahaan-perusahaan,” terangnya.

Kemenperin menyelenggarakan pendidikan vokasi industri tersebut berbasis kompetensi dengan dual system, yakni melalui praktik dan teori yang perbandingannya sekitar 70:30.

Di samping itu, Kemenperin memfasilitasi pembangunan politeknik atau akademi komunitas di kawasan industri. Tahun ini akan difasilitasi pembangunan Politeknik Industri Petrokimia di Cilegon dan Politeknik Industri Agro di Lampung.

Kemudian, Kemenperin telah menyiapkan tujuh balai diklat, sembilan SMK dan 10 politeknik yang akan menjadi role model dalam pelaksanaan pendidikan vokasi.

“Karena Kemenperin punya tugas agar di sektor industri ini supaya bisa menyerap 600 ribu tenaga kerja setiap tahunnya,” imbuhnya.

Semua program pendidikan vokasi industri yang dilakukan Kemenperin tersebut, tujuannya untuk persiapan menghadapi era industri 4.0 dan meningkatkan daya saing industrinasional di kancah global.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

OJK

OJK NTT Tempati Gedung Kantor Baru

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak Agustus

Bingung Kemana Mencari Apartemen Yang Tepat? Ada Jendela360 Yang Siap Membantu

Kehidupan perkotaan selalu sibuk, seperti juga di Jakarta. Warga Jakarta