JAKARTA-Bursa AS melemah sekitar 0.7%, akibat meningkatnya tensi di Irak. Hal ini sekaligus menutupi sentimen positif dari data consumer confidence index dan juga new home sales ASyang lebih baik dari estimasi pasar. EIDO kemarin melemah 0.34%, yang merupakan pelemahan dalam empat hari berurut-turut. Di sisi lain, kenaikan harga minyak menjadikan harga CPO naik dimana kemarin ditutup menguat 0.04%. Lebih dari itu, tensi di Irak dan juga ditambah kekhawatiran memburuknya kondisi cuaca, menjadikan CPO telah dalam trend kenaikan sejak 12 Juni 2014. Sementara itu, rata-rata harga metal melemah tipis 0.05%, mengakhiri penguatan dalam 7 hari berturut-turut. Bahkan Nikel terkoreksi 1.6% kemarin.
Pengamat valas PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistiangingsih menilai meningkatnya tensi di Irak juga mengakibatkan bursa Asia melemah tipis pagi ini. “Minyak diperdagangkan melemah 0.75% ke level US$106.8/barrel,” ujar Lana seperti dikutip dari laman samuel.co.id di Jakarta, Rabu (25/6)
Sementara itu, nilai tukar Rupiah telah mencapai Rp12,000/US$ pagi ini meski hanya melemah tipis 0.09%. Karena itu, diperkirakan IHSG bergerak flat pagi dan melanjutkan trend konsolidasi yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir. “Saham perkebunan kami perkirakan masih cukup menarik seiring adanya sentimen trend pelemahan nilai tukar Rupiah dan juga kenaikan harga CPO,” pungkasnya.