Sahabat Presiden Merusak Wibawa

Tuesday 17 Sep 2013, 5 : 59 pm
by
Politisi Golkar, Bambang Soesatyo

Oleh: Bambang Soesatyo

Anggota Komisi III DPR RI/Presidium Nasional KAHMI  2012-2017

KREDIBILITAS dan wibawa Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus menerus dirongrong oleh para sahabatnya. Tak hanya bertindak ceroboh, orang-orang sangat dekat yang tentunya sangat dipercaya presiden itu berperilaku tamak.

Hingga pekan ini, publik masih mempergunjingkan kesaksian Ridwan Hakim di pengadilan Tipikor Jakarta, belum lama ini. Pengadilan Tipikor Jakarta menghadirkan Ridwan sebagai saksi dalam kasus suap impor daging sapi. Aspek kejutan dari kesaksian Ridwan dalam kasus ini ternyata jauh lebih kuat dibanding penuturan tentang sisi lain dari tersangka Ahmad Fathanah atau Lutfi Hasan Ishak dalam kasus ini.
Kalau pemberitaan tentang Fathanah dan Lufti sering diramaikan dengan kisah tentang wanita idaman lain (WIL), kesaksian Ridwan justru menguak episode lain tentang kasus suap impor daging sapi. Ridwan mengungkap dugaan keterlibatan beberapa sosok lain dalam kasus ini. Dari pemeriksaan Ridwan, dimunculkan sosok berinisial Pak Lurah, Bunda Putri, Sengman, Haji Susu dan Widhi.

Penjelasan atau jawaban Ridwan kepada majelis Hakim Tipikor mengindikasikan bahwa mereka memang tak bisa dipisahkan dari kasus suap impor daging sapi. Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa kasus suap impor daging sapi tak hanya melibatkan mereka yang saat ini telah berstatus tersangka, seperti Fathanah dan Lufti. Bisa diduga bahwa kasus ini melibatkan lebih banyak orang yang bersekutu dalam sebuah kartel yang tampaknya dikendalikan oleh Bunda Putri.  

Belum ada yang secara resmi bisa dan berani menjelaskan siapa itu Pak Lurah, Bunda Putri, Sengman, Haji Susu dan Widhi. Rumor pun terus berkembang tentang sosok riel dari inisial-inisial itu. Mereka yang awam masih mempertanyakan siapa yang dimaksud dengan Pak Lurah, sementara apa dan siapa sosok Bunda Puteri serta Sengman mulai menunjukan kejelasan.

Dari rekaman percakapan yang diperdengarkan di pengadilan Tipikor saat memeriksa Ridwan, tergambar cukup jelas bahwa baik Bunda Puteri maupun Sengman menjadi orang yang sangat dekat dengan presiden. Bunda Putri, misalnya, kepada lawan bicaranya mengaku bisa ‘memberikan pendapat’ jika pemegang hak prerogatif pengangkatan dan memberhentikan menteri akan melakukan reshuffle kabinet. Berarti bukan hanya dekat dengan presiden, tetapi juga sangat powerfull. Selain itu, dia bisa mendikte arah kebijakan pemerintah.

Gambaran tentang Bunda Putri seperti itu tentu saja merongrong wibawa presiden dan kabinetnya. Dalam rekaman percakapan itu, Bunda Puteri  tampak sedang berupaya keras agar kebijakan kabinet tentang impor daging sapi harus selaras dengan kehendaknya. Dia membahas hal itu melalui percakapan telepon, sebuah kegiatan yang saat ini sudah bisa dikatakan ‘tidak aman’ lagi karena maraknya aksi penyadapan. Itulah kecerobohan Bunda Putri yang menyebabkan publik menyoroti aspek wibawa  seorang presiden dan kabinetnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ini Sejumlah Aspirasi Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali saat Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud

DENPASAR-Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto menerima

Pemerintah Akan Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi

JAKARTA-Pemerintah akan melakukan evaluasi secara menyeluruh Paket Deregulasi dari I