Sahroni: Pergeseran Budaya dan Etika Mengkhawatirkan

Tuesday 24 Mar 2015, 9 : 49 am
by

JAKARTA-Pergeseran nilai-nilai budaya dan etika di masyarakat  Indonesia saat ini sudah mencapai taraf yang mengkhawatirkan. Dampaknya, masyarakat mudah tersulut provokasi yang pada gilirannya melahirkan benturan-benturan psikologis dan sosiologis antar masyarakat. Bahkan rakyat semakin mudah terpancing isu-isu terkait suku, agama dan rasa (SARA) dan gampang sekali bertindak anarkis.

Demikian ditegaskan  Anggota Fraksi Partai NasDem MPR RI H. Ahmad Sahroni, SE disela-sela kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Daerah Pemilihan DKI Jakarta III meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

Kegiatan Sosialisasi yang dilaksanakan di Balai pertemuan Kebon Bawang diikuti masyarakat dari daerah Semanan, Kalideres – Jakarta Barat. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat dan konstituen di daerah Semanan.

Dia menilai sikap abai terhadap budaya dan etika berlangsung secara massif di hampir semua segi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa disadari, budaya dan etika mengalami proses marginalisasi secara serius sedemikian rupa.

Menurutnya, peminggiran nilai budaya dan etika ini diakibatkan  transaksi informasi global dan pola pikir pragmatis-materialisme. “Masyarakat melihat perilaku elit-elit kita tidak mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Pertikaian antara Gubernur DKI Jakarta dan DPRD, misalnya, menambah skeptis masyarakat akan komitmen pemerintah membangun Jakarta yang lebih baik ke depan,” jelas Sahroni yang juga Anggota Komisi XI DPR RI.

Sahroni menilai pergeseran nilai-nilai budaya dalam masyarakat salah satu diantaranya dipengaruh dari globalisasi dan pengaruh budaya lain.

Derasnya    arus globalisasi yang melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, telah menyebabkan krisis multidimensional  yang berkepanjangan dan merusak tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Akibatnya, nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang membawa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan mulai dilupakan, bahkan ditinggalkan, seolah berganti dengan nilai lain yang memudarkan rasa, paham, maupun semangat kebangsaan. “Apabila kondisi ini dibiarkan, jelas akan memperparah keadaan, bahkan dapat menimbulkan perpecahan bangsa,” ujar Sahroni, salah seorang tokoh muda Senayan ini.

Karena itu, tegas Plt Ketua DPW Nasdem DKI Jakarta ini, revitalisasi atas nilai-nilai luhur bangsa Indonesia merupakan sebuah solusi, melalui kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan, yang didasarkan pada konsensus bangsa, yakni empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Dapil III DKI Jakarta ini merupakan upaya internalisasi secara sistematis kepada setiap warga  negara agar  terjalin  benang merah pewarisan nilai budaya dan etika yang tidak terputus. Sehingga setiap generasi bangsa Indonesia senantiasa memiliki rasa kebangsaan dan jati diri yang kuat, yang terus akan mengobarkan semangat dalam memperjuangkan segala kepentingan nasional. “Memang, permasalahan sosial semakin tinggi. Daerah bantaran kali di alih fungsi menjadi pemukiman, bahkan menjadi tempat prostitusi terselubung,” pungkas Anggota Fraksi Nasdem MPR RI ini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Genjot Ekspor ke Yordania, Kemendag Aktivasi Kerja Sama Ekspor

SURABAYA-Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan  terus melakukan

DPD Pernah Selamatkan Presiden Jokowi

JAKARTA-Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menegaskan peran lembaga ini tak