Said Abdullah: Pendekatan Ekonomi dan Keamanan Jadi Lokomotif Penyelesaian Masalah Papua

Friday 23 Aug 2019, 12 : 15 pm
by
Said Abdullah
Wakil Ketua Banggar DPR RI, MH Said Abdullah tengah berbincang dengan Menkeu, Sri Mulyani Indrawati

JAKARTA-Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah menegaskan sinergitas antara aspek ekonomi dan keamanan sangat penting guna meredam persoalan yang terjadi di Papua dan Papua Barat belakangan ini. Hal ini merupakan senjata utama memitigasi eskalasi kericuhan agar tidak semakin meluas.

“Saya meyakini, pendekatan ekonomi dan keamanan bisa menjadi lokomotif meredam kericuhan yang terjadi di bumi Papua,” ujar Said Abdullah di gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (23/8).

Menurutnya, pendekatan komprehensif sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan di Papua dan Papua Barat. Penuntasan permasalahan di tanah Papua mutlak ditempuh agar agenda pembangunan yang sudah dirancang pemerintah berjalan normal.

Bagi Said, ada dua model pendekatan prioritas yang harus dilakukan yakni dari aspek ekonomi dan keamanan. Kedua aspek ini seperti dua sisi mata uang yang saling bergantungan.

Sektor ekonomi jelasnya tidak akan berjalan tanpa jaminan keamanan. Ini artinya, pembangunan ekonomi membutuhkan stabilitas keamanan. Sedangkan kekuatan pertahanan membutuhkan kemampuan ekonomi yang mendukung melalui alokasi anggaran.

Namun pendekatan keamanan ini mengedepankan pola “soft power” yang lebih persuasif seperti negosiasi dan dialog. Hal ini harus di pasang sebagai ujung tombak untuk menyelesaikan konflik. Karena pendekatan “hard power” terbukti tidak efektif terhadap konflik di bumi Papua.

“Saya kira, penanganan kerusuhan Papua dan Papua Barat tidak boleh sporadis, perlu therapy khusus. Bangun dialog dan rekonsiliasi, libatkan tokoh masyarakat, pemuka agama, dan tokoh adat Papua untuk memetakan jalan penuntasan konflik di bumi Cenderawasih,” terang Ketua DPP PDI P Bidang Perekonomian ini.

Said mengatakan stabilitas keamanan berpengaruh sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Bukan hanya pada aspek sosial, namun juga mempengaruhi bidang ekonomi. Jika daerah itu tidak aman maka bisa berimbas pada perkembangan ekonomi di daerah tersebut.

Situasi ini akan mempengaruhi minat para investor dalam berinvestasi yang muaranya menganggu ekonomi nasional. Karenanya, pemerintah wajib menjaga stabilitas keamanan untuk menciptakan perekonomian yang sehat.

“Korelasi antara ekonomi dan keamanan merupakan hubungan yang timbal balik. Daerah yang ekonominya tumbuh, pasti keamanannya terjamin baik,” ucapnya.

“Sebaliknya jika kondisi ekonomi tidak stabil, akan memberikan dampak pada gangguan keamanan yang bisa memberikan efek negatif pada ekonomi,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

FESyar

FESyar Sumatera dan KTI 2019 Catat Komitmen Transaksi Rp 4,71 Triliun

SUMATERA-Penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di Sumatera dan Kawasan Timur

Bunga di Bawah KUR, Pelaku IKM Terdampak COVID-19 Perlu Diberi Pinjaman Lunak

JAKARTA-Kebijakan untuk meminimalkan dampak COVID-19 kepada sektor Industri Kecil Menengah