Satu Juta Petani Jatim “Alih Profesi”

Tuesday 3 Sep 2013, 7 : 56 pm

JAKARTA-Jumlah usaha rumah tangga pertanian di Jawa Timur mengalami penurunan sekitar 21,8% dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah usaha rumah tangga pertanian mencapai 6.305.100. Namun pada sensus pertanian 2013, turun menjadi 4.975.900 usaha rumah tangga. Sehingga ada penurunan sekitar 1.329.200. “Propinsi Jawa Timur paling tinggi memiliki jumlah rumah tangga usaha pertanian,” kata Kepala BPS, Suryamin di Jakarta, Selasa,(3/9).

Meski jumlah petani di Jawa Timur turun, namun jumlah perusahaan pertanian mengalami peningkatan tinggi, dari 654 perusahaan pada 2003. Kini, pada 2013 mencapai 921 perusahaan pertanian.

Lebih jauh kata Suryamin, propinsi lainnya yang juga banyak memiliki usaha rumah tangga pertanian, yakni Jawa Tengah 4,29 juta rumah tangga dan Jawa Barat 3,06 juta rumah tangga. “Sedangkan, provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah yang paling sedikit jumlah rumah tangga usaha pertaniannya, yaitu sebanyak 12,3 ribu rumah tangga,” ujarnya

Namun, lanjut Suryami lagi, secara makro, jumlah usaha pertanian di Indonesia pada Mei 2013 berdasarkan hasil sementara sensus pertanian mencapai 26,13 juta rumah tangga usaha pertanian. Artinya, jumlah petani menurun sekitar 5 jutaan. “Jumlah tersebut menurun sebanyak 5,04 juta rumah tangga dari 31,17 juta rumah tangga pada sensus pertanian 2003, yang berarti rata-rata penurunan per tahun sebesar 1,75 %,” terangnya.

Suryamin menambahkan hasil pencacahan, selain menunjukkan 26,13 juta rumah tangga usaha pertanian, juga memperlihatkan adanya usaha pertanian sebanyak 5,49 ribu perusahaan pertanian berbadan hukum dan 6,17 ribu usaha pertanian lainnya.

Secara absolut, penurunan terbesar rumah tangga usaha pertanian berasal dari Jawa Tengah yaitu 1,5 juta usaha dan penurunan paling sedikit adalah Bengkulu yaitu 3,5 ribu usaha, selama sepuluh tahun terakhir.

Berdasarkan hasil pencacahan sensus yang dilakukan pada Mei 2013, komposisi jumlah rumah tangga usaha pertanian masih dominan berada di Jawa yaitu sebesar 51,38 % dan luar Jawa sebesar 48,62 %.

Suryamin menambahkan, jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum terbanyak berlokasi di Jawa Barat yaitu 695 perusahaan dan paling sedikit berada di Sulawesi Barat sebanyak 23 perusahaan. Dan  paling sedikit di Kepulauan Riau yaitu hanya sebanyak 10 unit usaha.

Usaha pertanian merupakan kegiatan yang menghasilkan produk pertanian dengan tujuan sebagian atas seluruh hasil produksi dijual dan ditukar atas risiko usaha. Usaha pertanian meliputi usaha tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan, termasuk jasa pertanian.

 

 

 

Don't Miss

Menangkan Pilpres 2019, IPSN Jatim Deklarasi Dukung Jokowi-Makruf

SURABAYA- Bukan hanya kaum intelektual yang sadar terhadap bukti nyata
Untuk target pencatatan Efek baru di 2022 adalah sebanyak 68 Efek, yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi baru dan pencatatan efek lainnya yang meliputi ETF

Harga Saham Naik Tak Wajar, ADMR dan BKDP Kena Sanksi Suspensi

JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk memberikan sanksi penghentian