Sawah Irigasi Yang Kering Seluas 548 Hektar

Thursday 13 Aug 2015, 9 : 38 pm
by
Lahan Sawah Kering di NTT

JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan langkah antisipasi untuk memitigasi dampak musim kemarau panjang yang diperkirakan berakhir pada bulan Desember 2015. “Dari 73 waduk termasuk di dalamnya 16 waduk utama masih dapat memenuhi kebutuhan air irigasi untuk musim tanam I yaitu September/Oktober sampai dengan Januari 2016,” ujar Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, usai menggelar rapat koordinasi bersama dengan Kementerian Pertanian TNI dan dinas terkait tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota (13/8) mengenai mitigasi kekeringan 2015 dan Antisipasi 2016 di Jakarta, Kamis (13/8).
Basuki mengatakan, dari total sawah irigasi sebanyak 7,1 juta hektar, luasan sawah irigasi yang mengalami kekeringan adalah 548 hektar (0,06 % dari total 859.115 hektar) merupakan sawah beririgasi yang bersumber dari waduk, dan sebanyak 214.942 hektar ( 3,42 % dari total 6.286.053 hektar) merupakan sawah beririgasi yang bersumber dari irigasi non waduk. ” Kementerian PUPR upayakan mendatangkan pompa-pompa, lalu embung yang masih ada air dipompa dan buat sumur bor,” tutur Basuki.
Basuki menambahkan, dari 7,1 juta hektar lahan irigasi tersebut, yang di suplai oleh air dari bendungan tidak lebih dari 1 juta hektar (859.115 hektar – red). Selanjutnya untuk lahan irigasi yang disuplai bendungan, Basuki meyakinkan bahwa saat ini masih dalam kondisi aman sampai musim tanam saat ini berakhir yaitu sampai bulan September. “Kami yang bertanggung jawab mengelola bendungan meyakinkan bahwa, saat ini air di bendungan masih bisa dipertahankan, dan sampai musim tanam sekarang ini yaitu bulan September nanti masih aman,”tutur Basuki.
Dilihat dari kondisi waduk terbesar yaitu Kedung Ombo, menurut Basuki, ketersediaan air waduk jauh lebih baik dari keadaan terburuk yaitu tahun 2003. “Tinggi muka airnya sampai 73 meter, skrg ini 86 meter tinggi muka airnya. Jadi masih sangat aman. Makanya utk irigasi kedung ombo masih aman sampai September, saat ini di Waduk Kedung Ombo sedang ditutup airnya, hanya utk listrik saja.untuk musim tanam nanti Oktober-Maret, akan dibuka paling cepat September. Sehingga nanti pada saat tanaman itu membulir, sudah ada hujan Novembernya. Jadi masih bisa,”tambah Basuki.
Disatu sisi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan saat dilakukan pengecekan di Kabupaten Lebak, Banten ada yang masuk ke dalam darurat kekeringan. “Kendati sudah dalam status darurat kekeringan, di Kabupaten Lebak masih bisa ditangani oleh BPBD Kabupaten Lebak, untuk itu kami minta untuk dapat diberi bantuan berupa bantuan pompa, angkutan benih yang kemudian tanam cepat,”tutur Amran

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Anggaran Naik, Kemendes PDTT Siap Entaskan Kemiskinan

JAKARTA-Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus

Semen Indonesia Terima Kredit Sindikasi Senilai US$100 juta

JAKARTA-Bank Mandiri bersama Standard Chartered Bank dan SMBC, mengucurkan kredit