Secangkir Kopi Seharga Rp 2,5 Juta

Sunday 25 Oct 2015, 11 : 54 pm
by

JAKARTA-Kopi menjadi produk ekspor penting bagi Indonesia. Di ajang Trade Expo Indonesia (TEI), secangkir kopi asli Nusantara bahkan dibeli seharga Rp 2,5 juta per cup, dalam acara charity coffee untuk petani Indonesia. “Kami ingin menunjukkan kualitas kopi Indonesia kepada seluruh pengunjung dan para buyers,” ujar Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Pradnyawati, di Jakarta, Sabtu (24/10).

Sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, Indonesia siap memenuhi pasar kopi dunia. Peluang ekspor produk kopi Indonesia masih terbuka sangat luas. Para buyers yang memadati TEI sangat antusias dan berminat memborong berbagai varian kopi Nusantara. Kopi robusta mendominasi jenis kopi yang diproduksi petani Indonesia, dengan kekhasan cita rasa masingmasing sesuai indikasi geografisnya.

Kemendag menggandeng organisasi bernama Sustainable Coffee Platform of Indonesia (Scopi) untuk mengadakan program bertajuk Sustainable Coffee For Prosperity, Health, and Beauty, selama penyelenggaraan TEI 2015. “Targetnya tidak hanya para buyers, tetapi masyarakat luas dapat lebih mengenal kopi Indonesia, baik dari segi rasa maupun kualitasnya,” katanya.

Program Sustainable Coffee For Prosperity, Health, and Beauty dilakukan melalui tiga panel kegiatan, yaitu workshop, show and charity, serta coffee gallery. Workshop kopi dilaksanakan selama lima hari dengan topik yang berbeda, yaitu Scopi Task Forces Program Development; Farmer Centris for Sustainable Trade dan Farming for Business; Youth and Sustainable Farming; National Curriculum for Good Agricultural Practices; dan Coffee & Cocoa for Health & Beauty.

Sementara itu pada acara show and charity, kegiatan yang dilakukan antara lain coffee cupping, manual brew bar, espresso bar, roasting corner, meet the farmers, business 101, dan coffee superstar. Sedangkan pada coffee gallery, pengunjung dapat memperoleh informasi mendalam mengenai kopi Indonesia.

Coffee Diplomacy

Sebagai puncak program, pada TEI hari keempat diselenggarakan coffee diplomacy. Acara ini menghadirkan tamu kehormatan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Trevor Matheson.

Pejabat Indonesia juga hadir, yaitu Deputi II Bidang Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud, dan Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kemendag Pradnyawati.

Acara Coffee Diplomacy itu membuahkan hasil menggembirakan. “Selandia Baru berpotensi menjadi pasar bagi specialty coffee Indonesia, karena pergeseran budaya masyarakatnya yang kini mulai menyukai kopi,” ujar Dubes Selandia Baru Matheson.

Pada kesempatan tersebut Dubes Matheson, Deputi II Kemenko Musdhalifah, serta Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Pradnyawati turut melakukan coffee cupping produk kopi Aceh Gayo dan Bali Kintamani. Mereka mencicipi kenikmatannya untuk mendefinisikan rasa dan menilai kualitas kopi dari segi aroma, rasa, kekentalan, dan keterpaduan rasa.

Pradnyawati juga menegaskan Pemerintah memastikan pentingnya sustainability sebagai bagian penting dalam produksi kopi Indonesia. “Kemendag melalui TEI 2015 mendukung penuh upaya sustainability produk-produk kopi Indonesia,” tegas Pradnyawati.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Asosiasi Buruh Minta Akses Vaksin Untuk Buruh Harus Merata

JAKARTA-Wakil Sekjen DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Pimpinan

Tumbuh 124%, Pengguna Aktif BSI Mobile Capai 3,77 Juta

JAKARTA-PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat pengguna BSI Mobile