Sektor TIK Harus Konsolidasi Hadapi Tantangan Siber Nasional

Saturday 22 Sep 2018, 4 : 57 pm
by
sesuai dengan Perpres No.53 Tahun 2017, Pemerintah sangat memandang dan melihat bagaimana kepentingan nasional harus diwujudkan melalui keamanan siber nasional.
Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Asep Chaerudin

JAKARTA-Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Asep Chaerudin mengimbau semua sektor bersama-sama menghadapi tantangan cyber nasional.

Menurutnya, kebersamaan, konsolidasi, koordinasi, dan sinkronisasi dari seluruh sektor yang ada akan dapat menghadapi tantangan pertahanan siber nasional.

“Tanpa adanya kebersamaan dari kita dari semua sektor; pemerintah, komunitas, kemudian akademisi, ekonomi digital, rasanya kemampuan masyarakat bangsa jauh dari kata mampu dihadapkan tantangan yang ada. Oleh karena itu dengan simposium ini bisa mendapatkan outcome yang bermanfaat untuk kita ke depan. Kebersamaan kita sangat diharapkan,” imbaunya dalam acara Critical Information Infrastruktur Protection in Indonesia (CIIP-ID) Summit 2018 di Bali.

Dalam diskusi bertema “Strengthening multi-stakeholder coordination and improving ICT sector-wide resilience in preparation for cyber disruptions’’ itu, Deputi Penanggulangan dan Pemilihan yang mewakili Kepala BSSN Djoko Setiadi mengatakan saat ini penggunaan teknologi informasi dan komunikasi selain memberi manfaat yang luar biasa bagi peradaban modern, sekaligus memiliki kerentanan dalam berbagai aspek serta memunculkan permasalahan yang bersifat sektoral, lintas sektoral, dan multidimensi terhadap ketahanan informasi nasional.

“Dewasa ini TIK sudah menjadi tulang punggung dalam beragam transaksi bisnis. E-commerce demikian berkembang dan mampu menjadi indikator tingkat ekonomi masyarakat. Selanjutnya, hal lain yang cukup mengemuka terkait dengan keamanan ranah siber adalah perlu adanya perlindungan terhadap infrastruktur informasi kritis nasional. Hal ini dikarenakan gangguan/serangan terhadap infrastruktur ini dapat menyebabkan terganggunya pelayanan, keamanan dan keselamatan publik maupun rusaknya reputasi atau citra negara di mata masyarakat internasional,” jelasnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, BSSN berupaya melaksanakan keamanan siber secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan, mengembangkan, dan mengonsolidasikan semua unsur yang terkait dengan keamanan siber dalam rangka mewujudkan keamanan siber nasional dan perlindungan terhadap ekonomi digital.

“Selain itu, diharapkan hadirnya Badan Siber dan Sandi Negara dapat mendorong dan memperkuat bidang keamanan siber sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan mewujudkan keamanan nasional dalam kerangka Ipoleksosbudhankam,” jelas Asep Chaerudin.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kinerja Intermediasi Lembaga Jasa Keuangan Meneruskan Tren Perbaikan

JAKARTA-Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan menilai stabilitas dan

Sejumlah Mega Proyek Migas Dievaluasi

JAKARTA–Mega proyek migas, yakni Indonesia Deepwater Development (IDD) Chevron di