JAKARTA – Salah satu program Presiden Prabowo Subianto terkait swasembada energi dan rencana pemangkasan pajak oleh Presiden AS, Donald Trump akan menjadi sentimen utama yang akan mengatrol Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menuju kisaran 7.700-7.800 di akhir 2025.
Perkiraan itu disampaikan analis pasar saham, Hans Kwee dalam acara Economic & Capital Market Outlook 2025 bertajuk “Sistem Keuangan Berkelanjutan Menuju Pasar Modal Hijau” yang digelar Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) dan CSA Community di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (28/11).
“Pasar saham di dalam negeri akan volatile di bulan pertama 2025 di tengah penantian sikap Trump yang menurunkan pajak. Jika pajak AS turun hingga 10 persen, market kita akan naik cukup kuat,” ujar Hans Kwee.
Selain itu, kata dia, para investor juga tengah mencermati arah kebijakan moneter di masa kepemimpinan Trump yang diperkirakan menerapkan suku bunga rendah.
“Selanjutnya, kalau ekonomi AS mulai melambat, akan ada capital inflow ke pasar emerging market,” kata Hans Kwee.
Komentari tentang post ini