Simulasi KBM Tatap Muka di Kota Bekasi Bakal Dibagi 2 Gelombang Saat Pandemi Virus Corona

Friday 13 Nov 2020, 11 : 45 pm
by
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi

BEKASI-Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sekolah di Kota Bekasi mulai dilaksanakan pada 20 Desember 2020 dibagi dalam dua bagian.

Rencana KBM tatap muka di sekolah itu dikemukakan oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Pembagian 2 shift belajar tatap muka di sekolah itu untuk mengantisipasi penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19 pada anak-anak.

“Kalau kita bahas kesehatannya bagaimana proses penanggulangan pengendalian pandemi ini ada di wilayah Kota Bekasi,” kata Rahmat Effendi, Jumat (13/11/2020).

“Saya sebutkan jumlah dari yang proses tatap muka itu jumlahnya setengah dari kelas yang ada, artinya dua shift dalam satu hari,” katanya lagi.

Pemkot Bekasi juga akan memerhatikan protokol kesehatan dan standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan manajemen guru dan sekolah.

Selain itu, berbagai fasilitas kesehatan dan tim medis yang memadai juga mendukung alasan dibukanya kembali KBM tatap muka di sekolah.

“Kami punya fasilitas pelayanan kesehatan yang cukup dan tersebar, kemampuan tim medis yang baik, sehingga baik yang dirawat di rumah sakit maupun juga yang dilakukan isolasi bisa terpantau,” tuturnya.

Rahmat Effendi percaya diri bahwa KBM tatap muka bisa kembali digelar lantaran Kota Bekasi dinilai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai wilayah dengan penanganan Covid-19 terbaik.

“Makanya kalau Bekasi diberikan predikat penanganan dan pengendalian Covid-19 nomor satu di Jawa barat oleh gubernur karena memang kami terus melakukan upaya-upaya,” kata Rahmat. (Ri/adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pembangunan Jembatan Musi IV Untuk Konektifitas Komplek Jakabaring

JAKARTA-Sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan Asian Games 2018 pada Agustus

Danpaspampres Bantah Salahi Prosedur Pengamanan di Hong Kong

HONG KONG-Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Brigjen TNI (Mar) Suhartono membantah informasi