Menurut dia, ketimpangan social ini akan dijawab oleh Bambang-Said dengan meluncurkan kartu jempol. Kartu jempol ini menjadi soluasi bagi masyarakat. Ini dibarengi dengan upaya pemberantasan kemiskinan berbasis desa.
“Karena itu, yakinlah dan kita kawal bersama memenangkan Bambang-Said agar menciptakan Jawa Timur baru yang adil dan merata,” ucapnya.
Selama ini kata dia, memang sudah ada program penananggulan kemiskinan berbasis desa. Tetapi alokasi anggaran yang Rp 15 triliun dan hanya sebagian kecil masuk ke rakyat.
“Memang ada yang namanya bantuan keuangan desa yang besarnya Rp 60 juta. Itupun rata dalam satu periode,” imbuhnya.
Bambang-Said jempol justru tidak akan seperti itu. Bambang-Said akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 400 juta untuk pembangunan pedesaan. Dari dana ini, sebesar Rp 250 juta dipakai untuk membangun infrastruktur pedesaan dan sebesar Rp 150 juta akan dialokasikan untuk program peningkatan gender.
“Program berbasis pedesaan dikombinasikan dengan kartu jempol, saya yakin, Jawa Timur dibawah kepemimpinan Bambang-Said jempol akan memenuhi harapan masyarakat.
Sirmadji menegaskan, keinginan PDI Perjuangan memimpin Jawa Timur bukan sekedar sok-sok mengejar kekuasaan. Tetapi mengemban misi ideologis, memastikan perubahan di Jawa Timur menuju Jawa Timur baru sesuai dengan ajaran Bung Karno.