JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) masih mencatat kerugian sebesar Rp473,76 miliar pada semester I 2024, turun 12,78% dari rugi Rp543,21 miliar pada semester I 2023.
Kerugian tersebut, menurut laporan keuangan FREN per Juni 2024 yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (14/8/2024), disebabkan antara lain oleh kenaikan beban usaha Perseroan sebesar 1,98% menjadi Rp5,52 triliun pada semester I 2024, dari Rp5,41 triliun pada semester I 2023.
Beban usaha Perseroan tersebut meliputi beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp2,41 triliun, beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi sebesar Rp2,08 triliun, penjualan dan pemasaran Rp638,86 miliar dan lainnya.
Akibatnya, laba usaha FREN anjlok 67,05% menjadi Rp47,32 miliar pada semester I 2024, dibanding Rp143,63 miliar pada semester I 2023.
Manajemen Perseroan mampu menekan turun beban lain-lain sebesar 26,88% menjadi Rp399,99 miliar pada semester I 2024, dari Rp547,05 miliar pada semester I 2023.
Akan tetapi, emiten operator jasa telekomunikasi beraset Rp45,25 triliun per Juni 2024 itu menderita rugi sebelum pajak sebesar Rp352,67 miliar pada semester I 2024, turun 12,57% dari Rp403,42 miliar semester I 2023.