Soal Kontrak Freeport, EWI Minta Pemerintah Patuhi UU

Monday 12 Oct 2015, 7 : 21 pm
by
Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean

JAKARTA-Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinan Hutahaean meminta pemerintah agar mematuhi Undang-Undang (UU) No 4/2009 tentang Pertambang­an Mineral dan Batu Bara (Minerba) yang mensyaratakan kontrak hanya bisa diperpanjang 2 tahun sebelum masa habis. Penegasan ini disampaikan Ferdinan menyusul polemic perpanjang kontrak Freeport Indonesia yang melibatkan Kementrian ESDM, Sudirman Said dengan Kemenko Maritim, Rizal Ramli. “Ini sungguh tidak baik dan sangat memalukan sebagai bangsa. Masa sesama pemerintah tidak sejalan dan tidak bisa menyelesaikan perbedaan pandangan diruang rapat kabinet atau rapat kordinasi di Kemenko?,” ujar Ferdinan dengan nada tanya di Jakarta, Senin (12/10).

Menurutnya, perbedaan pendapat antara dua kementrian sudah tidak sehat. Apalagi, ini bukan baru pertama terjadi. Sebelumnya, kedua mentri terlihat perdebatan terkait Blok Masela. ”Kami sangat menyayangkan kegaduhan ini karena hanya mempertontonkan ketidak harmonisan dan ketidak mampuan pemerintah memanage kabinet ini,” tuturnya.

Dia menegaskan, perpanjangan kontrak karya Freeport Indonesia harus mengacu pada UU. Namun demikian, untuk kepastian investasi, pemerintah boleh membuat kesepakatan awal tentang kepastian perpanjangan kontrak dengan syarat ketat yang sebelumnya harus dipenuhi oleh Freeport. Syarat itu diantaranya kepastian pembangunan smelter, kenaikan royalti emas dll hingga minimal 5%, dan divestasi saham Freeport. “Ketiga hal ini harus menjadi syarat utama untuk disetujuinya perpanjangan kontrak supaya bangsa mendapat nilai lebih dari Freeport,” tegasnya.

“Jangan seperti yang terjadi sekarang. Kita hanya dapat sebagian kecil dari Freeport. Ini harus dihentikan jika memang Freeport masih ingin berinvestasi di Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ferdinan mengatakan menolak perpanjangan kontrak Freeport ini jika dikaitkan dengan rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika akhir bulan ini. “Sekali lagi, kami minta kepada pemerintah, agar terlebih dahulu Freeport menunjukkan komitmennya baru dibuat kesepakatan akan memperpanjang kontraknya pada 2021 mendatang. Jika Freeport tidak juga mau mengikuti kemauan bangsa sesuai UU, kita sarankan Freeport keluar dari Indonesia,” pungkasnya

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pendukung Dicoret, Pro Bamsoet: Pelaksanaan Munas Cenderung Licik

JAKARTA-Suasana menjelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar semakin memanas dan

Otto: Nuansa Politis Kental, Masyarakat Wajib Kawal Kasus Ahok

JAKARTA-Pakar Hukum Pidana, Otto Hasibuan menilai  proses hukum dugaan penistaan