Soal Palm Oil, Jokowi Minta Bantuan Uni Eropa

Wednesday 19 Nov 2014, 10 : 31 am
by
Presiden Joko Widodo

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta bantuan Uni Eropa untuk memudahkan masuknya produk kelapa sawit (palm oil) ke negara-negara Eropa.

Selama ini, masuknya palm oil Indonesia ke Eropa mengalami hambatan.

“Saya sampaikan adanya hambatan masuknya palm oil ke Eropa. Kamu bantu dong, soalnya kelapa sawit itu bukan hanya milik perusahaan-perusahaan besar. Ingat 45 persen kelapa sawit milik petani,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai bertemu delegasi Dewan Uni Eropa yang dipimpin oleh Presidennya Herman Van Rompuy di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/11).

Sebagaimana diketahui, kelapa sawit merupakan produk komoditi primadona Indonesia.

Sementara itu, Uni Eropa menempati peringkat ketiga dalam 10 besar negara tujuan utama ekspor minyak sawit Indonesia.

Diperkirakan minyak sawit tetap akan mendominasi di Uni Eropa mengingat salah satu keunggulan produksi minyak sawit adalah kemampuan teksturnya untuk tetap bersifat padat dalam suhu ruangan dibandingkan minyak-minyak jenis lain yang bersifat cair.

Kelapa sawit juga memiliki keunggulan efisiensi lahan dengan tingkat produktivitas yang tinggi.

Data Oil World 2011, dari perbandingan data untuk luas lahan perkebunan yang digunakan untuk memproduksi minyak nabati, kelapa sawit hanya menggunakan lahan sebanyak 12 juta ha atau 5 persen dari total lahan sebesar 253,923,000 ha, dibandingkan dengan kedelai sebanyak 41 persen, kanola 13 persen, bunga matahari 10 persen dan lain-lain sebesar 3 persen.

Indonesia memiliki pengaruh yang sangat besar di dunia, sehingga diharapkan Indonesia dapat menghasilkan 42 juta ton minyak sawit untuk kebutuhan tahun 2020, meningkat dari estimasi produksi tahun 2014 sebesar 29,5 juta ton.

Indonesia selama ini gigih menegaskan bahwa  komoditi tersebut sebagai produk yang sustainable dan inklusif, banyak melibatkan petani dan berperan mengurangi kemiskinan.

Kepada Rompuy, Presiden Jokowi juga mengundang investor Eropa untuk menanamkan investasinya di Indonesia.

“Uni Eropa menempati urutan nomor dua terbesar investasinya setelah Jepang, sehingga kita harus terus membina hubungan agar investasinya bertambah,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Diresmikan April 2019, AP I Uji Coba Kesiapan Bandara Internasional Yogyakarta

KULONPROGO-PT Angkasa Pura (AP) I melakukan uji coba teknis pernerbangan

Kemenperin Revitalisasi Sentra IKM

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin)  terus memperkuat sinergi dan kolaborasi berbagai pihak