Soal Tarif Pangan Dibahas Di WTO

Monday 2 Dec 2013, 6 : 36 pm

JAKARTA-Ketua Komisi VI DPR, Airlangga Hartarto mengungkapkan ada dua masalah utama negara-negara kurang berkembang (Least Developed Countries-LDCes) terutama soal pangan yang masuk dalam agenda pembahasan World Trade Organization  di Bali, 2-5 Desember 2013. “Yakni, soal kuota dan tarif pangan,” katanya di Jakarta, Senin,(2/12).
Selain itu, lanjut Airlangga, masalah ketahanan pangan ini juga terletak pada persoalan stok pangan.  “Dua-duanya, masalah LDCes terhadap negara maju,” tegasnya.
Menurut Airlangga, Indonesia memiliki keuntungan karena menjadi tuan rumah penyelenggara konferensi. “Adanya kesepakatan Bali untuk memberi pesan WTO masih relevan diantara berbagai belantara perjanjian bilateral atau multilateral,” terangnya.
Lebih jauh kata Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), dengan menjadi tuan rumah, Indonesia juga dapat membuat pendapat dari negara-negara kurang maju atau least developed country (LDCes) akan didengar oleh negara-negara maju.
Oleh karena itu, Airlangga mengaku optimistis tujuan yang ingin dicapai Indonesia secara multilateral akan terwujud. “Kalau usulan Indonesia sepertinya sebagai fasilitator saja,” ungkapnya
Sebelumnya dalam salah satu butir dari tujuh kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia dan Pasifik (APEC), para pemimpin setuju untuk meningkatkan perdagangan intra APEC atau intra kawasan melalui fasilitas perdagangan, pembangunan kapasitas, dan memberdagakan sistem perdagangan multilateral. Para pemimpin juga sepakat untuk memastikan keberhasilan dari Konferensi Tingkat Menteri WTO di Bali.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Fahri: KPK Sabar Dulu, Hadapi Praperadilan

JAKARTA-Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) diminta tidak perlu khawatir terkait

DPR Dorong Kemudahan Standardisasi Produk UMKM

JAKARTA-Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong Badan Standarisasi