Aktifis
Keaktifan Sayed dalam dunia organisasi memang sudah terlihat di tahun pertama perkuliahannya. Selain itu, Sayed adalah orang yang ikut membantu membentuk berdirinya Teater Hijau 51, sebuah UKM Seni yang saat ini banyak diminati mahasiswa di UPN Veteran Jakarta. Ketertarikannya pada Sastra juga ditunjukkan Sayed dengan menulis puisi-puisi patriotik yang berbicara tentang ‘perubahan. Dan juga wadah candradhimuka kaderisasi di almamaternya pusat pemberdayaan Masyarakat Bata Merah.
Alhasil, Sayed juga menjadi bagian dari Gerakan Reformasi 1998 yang mewakili aktivis-aktivis UPN Veteran Jakarta untuk membuat perubahan baru yang lebih baik di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diskusi mahasiwa mengenai Reformasi ini sudah dimulai sejak 1996.
Diskusi ini berawal dari kegelisahan mahasiswa akan kehancuran NKRI atas berkuasanya seorang pemimpin negara selama lebih dari 30 tahun. Diskusi-diskusi inilah yang menjadi bagian dari hari-hari Sayed. Hingga akhirnya, Sayed dan beberapa rekan mahasiswa lainnya berhasil membawa isu ini untuk didiskusikan di tingkat Senat.
Pada tahun 1997, Sayed bersama rekannya dari Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta terlibat dalam diskusi serius mengenai pergerakan mahasiswa di Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ).
Di FKMSJ ini, beberapa aktivis yang berasal dari Untag Jakarta , IKIP Jakarta (saat ini telah berubah nama menjadi Universitas Negeri Jakarta), Universitas Mercubuana, Univ Moestopo dan Universitas YARSI berdiskusi tentang pergerakan besar yang akan dilakukan mahasiswa untuk melakukan protes pada rezim yang saat itu sedang berkuasa.
Satu bulan setelah pendirian organisasi ini, yaitu pada 17 April 1996, FKSMJ mulai unjuk gigi dengan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak kenaikan biaya angkutan umum. Aksi ini dilakukan di Departemen Perhubungan Jakarta. Pada 27 Juli 1996, Sayed dan rekan-rekannya kembali melayangkan protes pada pemerintah yang kemudian berakhir rusuh.