S&P Pertahankan Peringkat Investment Grade, Merevisi Outlook Jadi Negatif

Saturday 18 Apr 2020, 1 : 19 am
by
ilustrasi

BI meyakini berbagai langkah kebijakan tersebut akan dapat mengembalikan trajectory ekonomi Indonesia, baik dari sisi pertumbuhan, eksternal, maupun fiskal, ke arah yang lebih sustainable dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Keyakinan tersebut ditopang oleh beberapa faktor pendukung, yaitu:

1. ketahanan sistem keuangan Indonesia yang saat ini tetap kuat dan terjaga dengan baik, suatu kondisi yang sangat berbeda dibandingkan ketika Indonesia menghadapi krisis Asia 1997 dan krisis keuangan global 2008;

2. komitmen Pemerintah dan BI untuk menjalankan disiplin fiskal dan disiplin moneter sebagaimana track record Indonesia selama ini;

Dan 3. keberadaan berbagai kerjasama internasional yang telah dijalin oleh BI dan Pemerintah, baik dalam bentuk Jaring Pengaman Keuangan Internasional maupun komitmen pembiayaan dari berbagai negara mitra dan lembaga keuangan internasional.

Indikasi bahwa perekonomian Indonesia dalam waktu yang tidak terlalu lama akan kembali ke trajectory yang lebih sustainable tampak pada hasil asesmen terkini yang baru saja dirilis oleh BI pasca Rapat Dewan Gubernur 13-14 April 2020.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, dampak negatif dari kontraksi ekonomi global dan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 diprakirakan terjadi terutama pada triwulan II dan III 2020, untuk kemudian mulai membaik pada triwulan IV 2020.

Sejalan dengan itu, pertumbuhan ekonomi akan melambat menjadi 2,3% pada 2020 dan meningkat lebih tinggi pada 2021.

Dari sisi eksternal, berkurangnya kebutuhan impor barang dan jasa transportasi serta pembayaran imbal hasil investasi menyebabkan berkurangnya defisit transaksi berjalan sehingga memperkecil kebutuhan pembiayaan dari luar negeri secara signifikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Elnusa Raih Kontrak Rp16,3 Triliun per Agustus 2023

JAKARTA-PT Elnusa Tbk (ELSA), hingga Agustus 2023, membukukan kontrak baru
belanja barang dan belanja modal pemerintah pusat sebesar Rp 609,3 triliun, yangsemestinya dapat dioptimalkan sebagai peluang pasar bagi IKM. "

Majukan Industri Alas Kaki, Kemenperin Cari Potensi Kreativitas Generasi Muda

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan industri alas kaki di