Spanyol Siap Terima Bailout, Jerman Isyaratkan Penundaan

Sunday 7 Oct 2012, 2 : 01 pm
by
Wolfgang Schaeuble

JAKARTA-Pemerintah Spanyol sedianya akan meminta bailout untuk membantu keuangan negara pada pekan depan, namun justru mengisyaratkan penundaan bantuan tersebut.

Hal ini seperti dikemukakan salah seorang pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) pada Senin ini.

Sejak Eropa mengalami krisis utang pada tiga tahun terakhir, sejumlah negara di Eropa menekan agar Spanyol untuk membeli obligasi dari ECB.

“Spanyol agak ragu-ragu, tetapi sekarang mereka siap untuk meminta bantuan,” kata salah seorang sumber senior di ECB.

Sementara itu, tiga sumber lainnya mengatakan bahwa saat ini posisi Spanyol sudah mulai bergeser menuju krisis.

Kendati tiga sumber tersebut bukan merupakan pejabat kompeten untuk membahas persoalan ini.

Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schaeuble mengatakan, Spanyol sudah mengambil semua langkah yang tepat untuk mengatasi masalah fiskal dan tidak membutuhkan dana talangan.

Alasannya, akan ada sejumlah investor yang pada waktunya nanti akan membantu Spanyol.

Beberapa diplomat Eropa dan Kaselir Jerman, Angela Merkel mengatakan, lebih baik Spanyol menghindari untuk menempatkan dana talangan bagi negara-negara di zona euro, karena parlemen pun akan enggan mengabulkan rencana bailout Spanyol.

“Ini tidak masuk akal untuk mengambil keputusan satu per satu terhadap Yunani, Siprus dan Spanyol untuk diajukan ke Bundestag,” kata sumber senior Jerman.

“Kalau bundling ini dilakukan secara bersama-sama, maka akan masuk akal. Karena terkait dengan substansi dan nilai politisnya.”

Sejumlah negara Eropa mangaku bahwa saat ini tengah terjadi pertukaran ketegangan di antara beberapa negara Eropa.

Ketegangan Siprus terjadi pada pertengahan September ketika Schaeuble mengatakan bahwa Berlin tidak bisa mengambil lagi bailout untuk Spanyol ke parlemen, sehingga anggota parlemen menyetujui agar ECB membantu Spanyol sebesar 100 miliar euro ($ 129.000.000.000).

Ketika ditanya mengenai laporan yang menyebutkan bahwa Jerman mendesak Spanyol untuk menunggu, juru bicara pemerintah Jerman mengatakan kepada Reuters: “Setiap negara memutuskan untuk dirinya sendiri Jerman tidak mendorong dalam satu arah atau yang lain.”

Sementara itu, juru bicara Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengatakan, dia tidak mengetahui adanya veto dari Jerman untuk permintaan bantuan.

“Apa yang saat ini kami fokuskan adalah mendapatkan keputusan dari KTT Juni. Hal ini tentu akan memberikan pesan yang kuat bagi kepercayaan pasar,” katanya.

Pernyataan ini mengacu pada keputusan Uni Eropa untuk memusatkan pengawasan bank untuk menghindari terulangnya krisis yang masuk melalui sistem perbankan.

Mengulur-ulur

Komisaris Ekonomi dan Moneter Uni Eropa, Olli Rehn menyampaikan pesan kepada para pemimpin Spanyol bahwa pada Senin ini Brussels ingin mengajukan permohonan bantuan dan tidak akan memaksakan untuk melakukan penghematan seperti yang telah digariskan pemerintah Spanyol.

Saat ini Brussels sangat menginginkan untuk menghindari serangan tiba-tiba dari krisis utang dengan mendapatkan dukungan ke Spanyol yang berisiko menular ke Italia dan beberapa negara Eropa lain.

Rehn mengatakan kepada Perdana Menteri Mariano Rajoy dan Menteri Perekonomian Luis de Guindos di Madrid bahwa pemerintah negara yang mengalami krisis berharap segera mendapatkan bantuan.

“Kondisi ini tentunya didasari oleh rekomendasi 27 negara Uni Eropa pada Juli lalu. Namun, negara penerima bantuan harus menjelaskan prioritas kebijakan dan jadwal pengembalian pinjaman,: katanya dalam konferensi pers.

Salah seorang pejabat Uni Eropa mengungkapkan, bahwa negara-begara di Eropa tengah mempertimbangkan pemberian bantuan kredit terhadap Spanyol sebagai upaya menyelamatkan zona euro di pasar obligasi dan ECB di pasar sekunder.

Rajoy berkeinginan agar persoalan di Eropa tidak mendapatkan tekanan politik dari luar, seperti IMF.

Komisi Eropa dan ECb yang akan mengawasi Yunani, Irlandia dan Portugal.

Sejauh ini spekulasi yang menyebutkan bahwa Rajoy tengah mengulur-ulur waktu penawaran tawaran bailout sampai 21 Oktober pada pemilihan kepala daerah Galicia dan Basque Country.

Tetapi, para diplomat mengatakan, hal tersebut terkait dengan keputusasaan Jerman.

Ini tentunya tidak membuat Spanyol merasa senang, karena adanya penundaan permintaan bailout mereka.

Seorang diplomat senior Uni Eropa mengatakan, saat ini posisi Spanyol juga mendapatkan dukungan dari beberapa negara yang mengharapkan Spanyol mendapatkan bantuan.

Namun demikian, sejauh ini pemerintah Spanyol tidak ingin mengambil risiko akibat pengajuan aplikasi bailout dan mendapatkan penolakan dari Berlin yang hingga kini belum menerima Spanyol mendapatkan bantuan, seperti pemotongan pensiun atau hambatan prosedural, katanya.

Sumber Uni Eropa lainnya mengatakan, para pemimpin Spanyol telah memahami bahwa langkah yang akan ditempuhnya merupakan cara terbaik untuk menghindari keterpurukan ekonomi yang lebih dalam lagi.

“Jerman ternyata telah meyakinkan Spanyol bahwa posisi Spanyol akan sama seperti Yunani, Portugal atau Irlandia yang berupaya keluar dari krisis melalui program penyesuaian,” kata sumber itu.

Pemerintah Spanyol mengatakan, akan memberlakukan 43 reformasi struktural selama enam bulan ke depan dan Brussels kan merincikan jadwal penanganan krisis dan ini merupakan langkah ambisius yang optimistis.

Rehn mengatakan, dirinya merasa sangat yakin bahwa Spanyol akan mengambil langkah yang diperlukan untuk memulihkan ekonomi dan terus mereformasi sistem pensiun serta mengkaitkan antara usia pensiun dengan harapan hidup.

Rajoy mengatakan, anggaran pensiun adalah hal terakhir yang akan dipotong saat ia memperkenalkan sistem jaminan sosial, meskipun ia telah mengatakan ia akan memperkenalkan undang-undang baru tentang pensiun sebelum akhir tahun ini.

Saat ini, Spanyol perlu untuk membiayai kembali sekitar 29 miliar euro utang jatuh tempo, termasuk 9 miliar euro dalam jangka pendek pada akhir bulan ini.

Sumber Uni Eropa mengatakan, satu skenario yang sedang dipertimbangkan adalah Spanyol sudah siap untuk mengirimkan permintaan pada akhir pekan ini.

Namun perlu mendapatkan kesepakatan dari Jerman, sehingga menteri keuangan zona euro bisa membahasnya pada pertemuan berikutnya di Luksemburg Senin depan.

Kegagalan Spanyol itu, nantinya akan dituangkan pada KTT Uni Eropa di Brussels pada tanggal 18-19.

“Namun, mitra zona euro seperti Perancis dan Italia mendorong agar keputusan ini bisa berjalan lebih awal dan tidak berlarut-larut,” kata salah seorang sumber di Uni Eropa. ($ 1 = 0,7749 €)

Don't Miss

Produk Impor Langgar Aturan Senilai Rp12 Miliar Dimusnahkan

SIDOARJO-Menteri  Perdagangan (Mendag)  Zulkifli  Hasan  memimpin  pemusnahan  produk  impor  yang

Karyawan OS PLN Area Banda Aceh Belum Terima THR

BANDA ACEH – Tunjangan Hari Raya (THR) yang seharusnya diterima setiap