Struktur Pasar Ekonomi Tidak Sehat

Monday 12 Aug 2013, 8 : 44 am
by

JAKARTA- Pemerintah harus melakukan pembenahan ekonomi secara struktural untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tinggi. Salah satu komponen penting yang harus dibenahi adalah struktur pasar ekonomi yang sangat oligopolistik. “Struktur pasar kita tidak sehat. Yang rugi, rakyat kecil. Kalau pengusaha besar ya pasti senang-senang saja,” ujar pengamat ekonomi Setyo Budiantoro di Jakarta, Senin (12/8).

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi selama ini hanya menguntungkan pelaku pasar oligopoly. Kendati ekonomi tumbuh tinggi namun tetap saja yang menikmati hanya sebagian kecil warga. Hal ini menandakan kualitas pertumbuhan buruk.

Indikasi buruknya kualitas pertumbuhan ekonomi tercermin dari kesenjangan pendapatan yang terus meningkat tinggi. “Problem keadilan yang dilanggar sangat kuat disini,” jelas dia.

Karena itu, dia mendesak Komisi Persaingan Pengawas Usaha (KPPU) bersikap tegas menegakkan aturan.  Persaingan yang tidak sehat  harus diakhiri karena merugikan publik dan melemahkan daya saing Indonesia.

Senada dengan Setyo, pengamat ekonomi Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati mengatakan pemerintah harus memperbaiki struktur pasar ekonomi karena struktur pasar seperti ini merugikan masyarakat. “Memang terasa aneh, negara agraris, tetapi harus impor pangan. Ini terjadi karena struktur pasar yang oligoplistik,” imbuh dia.
“Pemain-pemain besarnya harus dibenahi. Siapa pelaku ekspor-impor yang memegang jalur perdagangan. Kalau yang memegang peran, hanya pemain-pemain besar saja maka ekonomi kita pasti lambat,” tegas dia.
Karena itu, dia meminta pemerintah harus memberi kesempatan kepada UKM agar lebih berperan dalam menggerakan roda perekonomian Indonesia. “Jika pemain dominan disektor ekonomi hanya perusahaan berskala besar maka kita akan kerepotan sendiri. Selama ini, sistem kita bolak-balik saja. Pemain ekonomi masih didominasi perusahaan besar,” tutur dia.
Dia menjelaskan, jika ekonomi Indonesia mau tumbuh maka distribusi pertumbuhan ekonomi harus merata. “Kita butuh tumbuh cepat, tetapi struktur pasar harus diperbaiki. Kalau pasarnya masih oligopolistik, kita akan rugi. Kita hanya jago kandang. Tetapi dampaknya sangat besar bagi ekonomi karena daya beli masyarakat menjadi rendah didalam negeri. Inflasi tinggi karena dominannya produk impor,” jelas dia.

Selain memperbaiki struktur pasar, pemerintah juga harus melakukan pembenahan persoalan perijinan yang ternyata masih rumit. “Memang sudah pembenahan. Birokrasi pemerintah harus lebih efisien. Sekarang, terlalu birokratik. Lama sekali beroperasi secara rill. Artinya, walaupun sudah ada pembenahan disana sini, tetapi ijin itu tetap lama sampai hari ini,” kata dia.
Dibanding negara lain kata dia, ijin investasi di Indonesia terlalu berbelit-belit. Selain itu, ijin masih diwarnai dengan biaya tidak terduga yang nilainya tidak sedikit. Hal ini membuat banyak investor yang menarik kembali proposal investasinya di Indonesia. “Selama persoalan mendasar ini tidak dibenahi maka ekonomi kita akan sulit tumbuh tinggi,”  pungkas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Industri Pembiayaan Akan Tumbuh 10%

JAKARTA-PT Adira Dinamika Multifinance Tbk memperkirakan, pertumbuhan industri pembiayaan di

Siap Kuasai 75,51 Saham SMBR, SMGR Bakal Rights Issue 1,07 Miliar Saham

JAKARTA-PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) berencana melakukan rights issue