Summarecon Berencana Bangun Superblok Slipi

Monday 2 Jun 2014, 3 : 10 pm
ilustrasi

JAKARTA-PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berencana  membangun superblok  di Jakarta Barat, tepatnya di Slipi. Biaya pembangunan superblok diperkirakan mencapai satu triliun rupiah. “Tapi, asumsi itu bisa  berubah mengingat proyek belum bisa dimulai dalam waktu dekat,” kata Presiden Direktur Summarecon Johanes Mardjuki, Jakarta, (02/06/2014).

Johanes sendiri mengaku belum bisa menghitung secara pasti, seberapa besar potensi bisnis proyek di Slipi. Karena proyek itu ditargetkan untuk memperbesar pendapatan berulang. “Proyek ini baru bisa dimulai pengerjaannya paling cepat pada 2015 nanti,” ujarnya

Diakui Johanes Mardjuki, perusahaannya berencana  menggunakan areal atau landbank yang sudah disimpan sejak 1990-an. Luas lahannya sekitar 1,2 hektare (ha).  “Pendapatan berulang Summarecon saat ini sekitar 24%,”

Selain itu, langkah ekspansi bisnis Summarecon ini juga sebagai upaya untuk mengerek porsi pendapatan berulang atau recurring income. “Sekarang ini, makin sulit mencari lahan. Kalau pun untuk membangun sebuah proyek properti untuk dijual lagi juga sayang,” ujarnya

Makanya, landbank yang berlokasi di Slipi akan dijadikan proyek perkantoran dan hotel bintang empat yang seluruhnya akan disewakan guna memperbesar pendapatan berulang. Padahal, semula Summarecon sempat woro-woro mau membangun proyek apartemen saja di lokasi tersebut.

Sebagai informasi tambahan, saat ini, Summarecon menguasai landbank dengan luas secara keseluruhan mencapai 1.200 ha. Yang terbesar berada Summarecon Serpong seluas 450 ha. Johanes bilang, perusahaannya belum punya rencana menambah landbank lagi dalam waktu dekat.

Seperti diketahui, Summarecon tidak terlalu agresif menetapkan target pada 2014 lantaran tahun politik. Perusahaan ini membidik pendapatan Rp 4 triliun hingga Rp 4,5 triliun, sedangkan laba Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun. Target tersebut tidak berubah signifikan dari pencapaian pendapatan dan laba bersih 2013, masing-masing senilai Rp 4,09 triliun dan Rp 1,10 triliun.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Alumni Lemhannas PPSA XXI, Dukung Gerakan Bumi Sebagai Rumah Bersama

PANGKAL PINANG-Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) PPSA XXI mendukung gerakan

Risiko Perbankan Bergeser dari Likuiditas ke Kualitas Kredit

JAKARTA-Tekanan terhadap profitabilitas perbankan masih berlanjut sepanjang kuartal pertama ditahun