Surplus Transaksi Modal dan Finansial Mencapai US$13,7 M

Monday 17 Nov 2014, 8 : 56 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-Kepercayaan investor yang masih positif terhadap prospek ekonomi Indonesia mendorong aliran masuk modal asing yang tetap kuat.

Data Bank Indonesia (BI) menyebutkan pada triwulan III-2014, surplus transaksi modal dan finansial mencapai US$13,7 miliar, terutama didukung aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung dan penarikan pinjaman luar negeri korporasi.

“Di sisi lain, aliran masuk investasi portofolio tercatat lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (17/11).

Menurutnya, penurunan tersebut dipengaruhi oleh faktor sentimen, baik yang bersumber dari eksternal maupun domestik.

Selain itu, penempatan simpanan swasta domestik di luar negeri juga meningkat.

“Namun secara keseluruhan, surplus transaksi modal dan finansial triwulan III-2014 tercatat masih cukup besar dan dapat membiayai sepenuhnya defisit transaksi berjalan, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus triwulan II-2014 sebesar US$14,3 miliar,” imbuhnya.

Dengan perkembangan tersebut, jelasnya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) menunjukkan kinerja yang semakin baik sejalan dengan proses penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih seimbang dan berkesinambungan.

Secara keseluruhan, uraibya NPI pada triwulan III-2014 mengalami surplus US$6,5 miliar, meningkat dari US$4,3 miliar pada triwulan sebelumnya.

Peningkatan surplus NPI tersebut pada gilirannya mendorong kenaikan posisi cadangan devisa dari US$107,7 miliar pada akhir triwulan II-2014 menjadi US$111,2 miliar pada akhir triwulan III-2014.

Jumlah cadangan devisa ini cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri “Pemerintah selama 6,3 bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional. Pada Oktober 2014, posisi cadangan devisa kembali meningkat menjadi US$112,0 miliar,” tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan proses pemulihan keseimbangan eksternal Indonesia, yang tercermin pada defisit transaksi berjalan yang membaik, diperkirakan berlanjut pada triwulan IV-2014.

Pemulihan ekonomi global diperkirakan akan berdampak positif pada ekspor di tengah harga komoditas dunia yang masih menurun.

Sementara itu, impor diprakirakan masih tertahan seiring dengan pertumbuhan ekonomi domestik yang mengalami moderasi.

Surplus neraca perdagangan barang diperkirakan meningkat dibandingkan dengan triwulan III-2014 dan menopang perbaikan kinerja transaksi berjalan.

Di sisi transaksi modal dan finansial, aliran masuk modal asing diperkirakan masih berlanjut meskipun dengan intensitas yang menurun dipengaruhi sejumlah sentimen negatif global maupun domestik.

Pada Oktober 2014, lanjutnya perilaku investor yang menunggu rencana kerja pemerintahan baru dan faktor eksternal terkait normalisasi kebijakan the Fed telah mendorong investor asing untuk membukukan net jual pada instrumen saham.

Namun masih menambah kepemilikannya atas intrumen SUN dan SBI.

“Ke depan, BI meyakini kinerja NPI akan semakin sehat sejalan dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang ditempuh BI, serta langkah reformasi struktural yang akan ditempuh Pemerintah, termasuk di sektor migas,” jelasnya.

“BI akan terus fokus menjaga inflasi dan menurunkan defisit transaksi berjalan pada level yang sehat dengan terus memonitor berbagai perkembangan, baik domestik maupun eksternal, dan memastikan agar dinamika perekonomian nasional berjalan dengan sehat dan berkelanjutan,” pungkasnya.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemimpin Bangsa Harus Cermat Kelola APBN

JAKARTA-Pemimpin bangsa harus cermat mengelola dana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Ekspor Tembus USD4,5 Miliar, Indonesia Targetkan Jadi Kiblat Busana Muslim Dunia

JAKARTA- Indonesia berpotensi menjadi produsen sekaligus pasar busana muslim terbesar