Tantangan Makin Berat, Forhati Gembleng Caleg Perempuan Lewat SDIC

Wednesday 26 Sep 2018, 7 : 29 pm

JAKARTA-Koordinator Majelis Nasional KOHATI Hanifah Husein menegaskan kader perempuan HMI Wati perlu meningkatkan kualitas kadernya. Hal ini demi menjawab tantangan zaman ke depan yang makin berat. Apalagi menyangkut kader HMI Wati yang menjadi anggota legislatif “Kami ingin agar para kader dapat secara optimal dan memberi kontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara,” katanya usai membuka Sekolah
Demokrasi Insan Cita (SDIC) di Hotel Sofyan, Jakarta Rabu (25/9/2018). Hadir pula Mantan Menteri ATR/BPN Ferry Mursidan Baldan dan Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi.

Menurut Hanifah, pembekalan melalui sekolah tersebut bertujuan menjadikan para alumni HMI Wati menjadi legislator handal dan mumpuni. Setidaknya menjadi negarawati yang nasionalis, religius, berpengetahuan, berwawasan dan memiliki keterampilan tinggi. “Dapat menjadi suri tauladan. Karena sebagai istri dan sekaligus menjadi ibu, politisi dan pemimpin atau tokoh masyarakat,” tambahnya.

Lebih jauh kata Istri Mantan Menteri ATR/BPN, Forhati sengaja menggelar pelatihan untuk melahirkan anggota legislatif perempuan berkualitas. Sehingga mampu mendalami peran dan fungsi legislatif.

Hanifah menambahkan pelatihan politik yang dilakukan melalui Sekolah Demokrasi Insan Cita (SDIC) tersebut dilakukan dengan mengemangkan sikap proaktif berdiskusi selain pemahaman dunia perpolitikan. “Mereka tidak hanya mendengar tapi juga pro aktif diskusi. Kemudian mereka dibimbing oleh mentor dari politisi-politisi senior,” paparnya

Pelatihan itu, lanjut Hanifah, fokus pada kemampuan caleg perempuan dengan harapan mampu melaksanakan fungsi kedewanan seperti penganggaran, penyusunan undang-undang, fungsi kontrol dan lainnya. “Kebijakan anggaran, teknik penyusunan undang-undang, kemudian ada dari keuangan untuk kontrol budget. Itu semua ada pembicara sesuai dengan keahlian tetapi ada juga yang khusus komunikasi,” ujar Hanifah.

Melalui program tersebut, ujarnya, peserta pelatihan nantinya tidak sekedar memenangkan kontestasi politik, tapi juga mampu memenuhi kuota perempuan di lembaga legislatif dan partai politik. “Lebih dari itu itu adalah menyiapkan perempuan politisi menjadi negarawan selain anggota legislatif yang mau dan mampu memainkan peran strategisnya dan memperjuangkan hak-hak seluruh rakyat,” ujarnya.

Hanifah menyebutkan bahwa SDIC juga mengajak para peserta bertukar pikiran dengan konsultan politik seperti Eep Saefullah Fatah dan Syamsuddin Haesy yang telah berpengalaman mengantarkan presiden, gubernur dan bupati/wali kota mencapai kemenangan. Demikian juga dengan konsultasi dengan mentor politik tingkat nasional yang berhasil menduduki kursi DPR, diantaranya Ferry Mursyidan Baldan, Sofhian Mile, dan Afni Ahmad. ***eko

Ibu Hanifah Husein

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Mantan Humas MPR, Dilantik Jadi Sekjen

JAKARTA-Kepala Biro Humas MPR Maruf Cahyono resmi menjabat sebagai Sekretasris
Jasmerah merupakan pesan yang masih sangat relevan sampai saat ini. Karena para elit bangsa Indonesia cenderung meninggalkan sejarah. Melupakan sejarah.

Dosis Doping Rupiah Semakin Tidak Terkendali

Oleh: Anthony Budiawan Keuangan negara semakin tertekan. Penerimaan perpajakan (penerimaan