Target Stop Impor BBM, Pertamina Kebut Pembangunan Kilang Kapasitas 2 Juta Barel

Sunday 1 Mar 2020, 4 : 54 pm
by
Blok Corridor
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman

Saat ini pun telah dilakukan pengadaan peralatan utama dan long lead item. Bahkan beberapa peralatan tersebut sudah berada di lokasi. Pekerjaan konstruksi pun terus berjalan dengan pembangunan tanki RFCC Feed tank, Stone Column & Piling work, serta temporary facility.

Secara bersamaan, sedang berlangsung pula proyek EPC Lawe-Lawe dan 7 proyek Early Work yang tak kalah pentingnya sebagai proyek pendukung RDMP Balikpapan. Kemajuan proyek lebih dari 13 persen ini telah menyerap sekitar 4.600 tenaga kerja.

Selain itu, tambah Fajriyah, Pertamina dan Mubadala, perusahaan investasi asal Uni Emirat Arab telah menandatangani perjanjian kejasama dalam rangka memastikan percepatan pengembangan RDMP Balikpapan.

Adapun proyek RDMP Balongan, saat ini sudah menerapkan dual feed competition sehingga realisasi proyek bisa selesai satu tahun lebih cepat dari jadwal. Studi kelayakan (feasibility study) RMDP Balongan tahap I sudah dilakukan dan dilanjutkan dengan penetapan dan pengadaan lahan. Untuk tahap II, sedang dilakukan studi kelayakan.

Pada Januari 2020, Pertamina dan ADNOC (Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi) bersepakat menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk pengembangan Kompleks Kilang Terintegrasi Petrokimia di Balongan, Jawa Barat.

Sementara Kilang Cilacap, setelah selesai Proyek PLBC, kini RDMP Cilacap sedang melakukan finalisasi skema bisnis seperti yang dilakukan di Kilang Balikpapan. Kerjasama pembangunan kilang bekerjasama dengan Saudi Aramco dengan cara leasing.

Aramco juga sudah sepakat untuk berpartner dalam membangun kilang baru di Cilacap.

RDMP Dumai dalam tahap penawaran kepada investor dan pada Januari 2020 direncanakan dilakukan tender revisit Bankable Feasibility Study (BFS).

Sementara itu, GRR Tuban sudah selesai dengan proses pengadaan lahan dan sedang dalam proses pembayaran. Pertamina dan Rosneft bahkan telah menandatangani kontrak desain Kilang Tuban dengan kontraktor terpilih pada 28 Oktober kemarin.

Saat ini telah dimulai pelaksanaan Basic Engineering Design (BED) dan Front End Engineering Design (FEED). Selain itu, telah dilakukan konstruksi fasilitas pendukung dan persiapan lahan restorasi sekitar 20 ha di pesisir pantai.

“GRR Tuban, pembebasan lahan milik masyarakat telah mencapai 153 ha atau 98 persen lebih dari total lahan warga yang sudah setuju untuk pembangunan kilang dan saat ini telah memasuki proses pembayaran kompensasi,” kata Fajriyah.

“Pertamina menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pemangku kepentingan sehingga megaproyek bisa berjalan dengan baik. Dukungan yang terus menerus dari Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, menjadi kekuatan tersendiri bagi Pertamina untuk menuntaskan tugas bersejarah ini,” pungkas Fajriyah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Perpres LRT Jabodetabek Segera Terbit

JAKARTA-Presiden Joko Widodo memberikan perhatian secara khusus terhadap rencana pembangunan

Siswi non Muslim Wajib Berjilbab, Petrus: Itu Embrio Radikalisme

JAKARTA-Tim Task Force Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP) mengecam keras