JAKARTA-Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (FORKOMA PMKRI) memuji terobosan yang dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang secara diam-diam melakukan program penilaian prestasi bagi organisasi kepemudaan (OKP).
Di kemudian hari, diusulkan bahwa hendaknya penilaian prestasi itu juga atas upaya-upaya para OKP dalam menguatkan ikatan NKRI dalam satu tanah air, bangsa dan bahasa serta ikatan budaya, suku, dan toleransi berdasarkan pihakan Bhinneka Tunggal Ika.
Demikian diungkapkan Ketua Umum FORKOMA PMKRI, Hermawi Taslim seusai pengumuman OKP Berprestasi, di Jakarta, Senin (24/10).
Pengumuman dilakukan setelah panitia melakukan verifikasi dan presentasi program yang penilaiannya meliputi administrasi, kinerja organisasi, karya dan pelaksanaan program yang memberi dampak perubahan sosial.
“Apa yang telah dilakukan oleh Kemenpora, harus diberi penghargaan. Ini merupakan langkah yang baik sekali untuk ke depannya. Ke depannya saya kira, penilaian itu harus mengaitkan dengan penguatan ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memperat ikatan persaudaraan sebangsa dan setanah-air berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Hermawi Taslim.
Menurut Taslim, penilaian penguatan ikatan NKRI dan mempererat ikatan persaudaraan itu harus diwujudkan dalam bentuk kegiatan.
Kegiatan yang diadakan itu berdasarkan upaya OKP sendiri dan hasilnya adalah liputan di Koran. Media diperlukan karena sebagai sarana untuk memberi penilaian atas kegiatan tersebut.
“Media harus dilibatkan dalam konteks ini. Entah bagaimana caranya, kegiatan OKP yang bertujuan untuk penguatan ikatan NKRI dan Persaudaraan harus muncul di media. Karena liputan berita itu akan mendorong OKP lain melakukan hal yang sama. Tetapi penilaian itu dilakukan dengan sendirinya oleh OKP tersebut dengan muncul di media. Dalam penilaian akhir wartawan senior akan dilibatkan dalam mengukur sejauh mana efektivitas berita yang dibuat untuk menggaungkan kegiatan penguatan tersebut. Pasti pengaruhnya akan dahsyat dan ini tidak bisa lagi hanya sekedar rekayasa,” ujar Hermawi Taslim.
Pada 2016, OKP yang meraih juara pertama adalah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dengan skor nilai 285, disusul PMKRI dengan skor nilai 280, lalu Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dengan skor nilai 277 di posisi ketiga.
Posisi keempat dan kelima adalah Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (KORPRI PMII) dengan skor nilai 270 dan Center for Indonesiaan Medical Student’s Activities (CIMSA) dengan skor nilai 266.
Menyambut prestasi itu, Angelo Wake Kako, Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI menyatakan syukur dan apresiasi kepada segenap Pengurus Pusat PMKRI dan seluruh cabang se-Indonesia yang selama enam bulan memberikan data untuk pembenahan organisasi berbasis data.
“Terima kasih kepada rekan-rekan Pengurus Pusat PMKRI dan seluruh cabang di Indonesia yang telah membantu dalam peroses pembenahan PMKRI selama ini,” ungkap Angelo, yang menegaskan bahwa
Prestasi ini harus menjadi menjadi spirit untuk kader PMKRI se-Indonesia agar terus berbenah dalam segala bidang kaderisasi dan perjuangan.
Dari kalangan intern PMKRI sendiri, prestasi yg diraih ini akan dimeriahkan dalam bentuk safari kaderisasi di berbagai cabang, diawali pada tanggal 19 November 2016, Ketua PMKRI Angelo dan Ketua FORKOMA PMKRI Hermawi Taslim akan tampil dalam sebuah kaderisasi akbar di Medan yang akan diikuti ratusan mahasiswa PMKRI dari Cabang Medan, Siantar, Kabanjahe dan Nias
Tanpa publikasi yang berlebihan, Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga membuat terobosan baru dalam dunia kepemudaan, dengan membuat pemilihan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP)- berpretasi tingkat nasional. Tim Juri Kemenpora terdiri dari M.Yesti Wijayanti (Ketua), Sanusi (Sekretaris) serta Rachmat HS dan Yagut C.Quomas sebagai anggota.
